>
Headlines News :
Home » , » Gubernur Diminta Bantu Tangani Keamanan Untad

Gubernur Diminta Bantu Tangani Keamanan Untad

Written By Unknown on Rabu, 16 Maret 2016 | 16.14.00

Gubernur Sulteng, Longki Djanggola

Palu, Jurnalsulteng.com  - Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Universitas Tadulako Palu (Gemu) meminta Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola turun tangan membantu keamanan mahasisa yang mengenyam pedidikan di perguruan tinggi terbesar di provinsi itu.

Ketua Gemu, Anton menyebutkan bahwa pihak universitas seharusnya bertanggung jawab penuh dalam memberikan kenyamanan, keamanan dan ketertiban kepada mahasiswa dalam mengenyam pendidikan, namun kini seolah telah berbalik menjadi suatu ancaman.

"Mestinya penyelenggara pendidikan di Untad bertanggung jawab untuk melindungi dan menjamin keamanan, kedamaian, ketenteraman serta kenyamanan mahasiswa dalam menimbah ilmu," katanya di Palu, Rabu (16/3/2016).

Ia menyebut saat ini mahasiswa tidak merasa nyaman, aman, damai, dan tentram berada di lingkungan kampus Untad tersebut karena di dalam lingkungan kampus, mahasiswa di berbagai fakultas selalu mendapat intimidasi dari preman yang berpakaian petugas pengamanan (security).

Tidak hanya di lingkungan kampus, kata dia, praktek intimidasi dan kekerasan terhadap mahasiswa juga terjadi di luar kampus. Mahasiswa yang bertempat tinggal atau kos-kosan di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Timur atau sekitaran kampus tersebut, selalu mendapat intimidasi bahkan penganiayaan.

Kelakuan sekelompok orang berpakaian `security` terhadap mahasiswa itu tidak hanya sekedar mengintimidasi, melainkan disertai dengan kekerasan fisik yang melampaui batas.

"Bentuk kekerasan yang dialami oleh mahasiswa sangat keterlaluan, dimana enam korban, tiga di antaranya dirawat secara serius di rumah sakit yang ada di Kota Palu," urainya.

Parahnya lagi, kata dia, para pimpinan perguruan tinggi tersebut tidak mengambil langkah untuk mengusir preman berpakaian `security` sebagai bentuk perlindungan dan jaminan keamanan, kenyamanan, serta kedamaian mahasiswa di dalam dan di luar kampus.

Ini terlihat pascapenyerangan sekelompok preman berpakaian `security` kepada mahasiswa yang terjadi di Fakultas Tekhnik pada tanggal 7 Maret, yang menelan korban sebanyak 6 orang mahasiswa dan 12 unit kendaraan mahasiswa di bakar.

"Tidak ada langkah serius dari pihak birokrasi kampus. Birokrasi sepertinya memelihara preman di lingkungan kampus, untuk selalu menggertak dan menakut-nakuti mahasiswa agar tidak melakukan kritikan terhadap pihak birokrasi kampus," ujarnya.

Olehnya, Gemu Untad sangat berharap peran Gubernur Sulteng untuk campur tangan dalam melindungi dan menjamin kenyamanan, kedamaian, ketentraman mahasiswa dalam menimbah ilmu di perguruan tinggi tersebut.

"Kami mohon kepada bapak Gubernur Longki Djanggola untuk perhatikan nasib kami yang sedang menimbah ilmu di Untad sebab kami terganggu dengan adanya preman yang berpakaian `security` di kampus tersebut," pintanya. (***)

Source; Antara
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger