>
Headlines News :
Home » , » PPNI Apresiasi Perhatian Longki pada Perawat

PPNI Apresiasi Perhatian Longki pada Perawat

Written By Unknown on Sabtu, 15 Agustus 2015 | 17.26.00

Gubernur Longki Djanggola foto bersama pengurus PPNI Kabupaten Donggala usai acara pelantikan dan seminar keperawatan, di Palu Golden Hotel, Sabtu (15/8/2015). PPNI memberikan apresiasi atas perhatian Pemerintah Provinsi Sulteng terhadap nasib perawat daerah. [Foto; Humas Pemprov]


Palu, Jurnalsulteng.com- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)  memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, dibawah kepemimpinan Longki Djanggola, atas perhatian dan komitmen terhadap nasib perawat daerah.

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum PPNI Harif Fadillah, SKp, SH, pada pada Pelantikan Dewan Pengurus PPNI Kabupaten Donggala, Periode 2015-2020 dan Seminar Keperawatan bertajuk Optimalisasi Peran Perawat Dalam Pembangunan Kesehatan Di Era Masyarakat Ekonomi Asean, Sabtu (15/8/2015) di Palu Golden Hotel.

Harif Fadillah juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kabupaten Donggala atas komitmennya memperhatikan nasib perawat di daerah. Ia bahkan memuji Gubernur Longki Djanggola yang dari 10 kali acara PPNI di Sulteng, 5 diantaranya dihadiri gubernur dan 5 sisanya dihadiri wakil gubernur.

"Angka 5 ini sangat besar artinya, menunjukan komitmen luar biasa pemda pada tenaga-tenaga kesehatan di daerah," katanya antusias.

Ia juga berharap pada gubernur agar PPNI di Sulteng diberdayakan dan harus berdaya dalam membangun kesehatan nasional.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dalam sambutannya menantang perawat untuk bisa bercita-cita bekerja di rumah sakit ternama di luar negeri.

Di beberapa negara di luar negeri, perawatnya banyak yang berasal dari Philipina, Malaysia dan Singapura. Artinya perawat-perawat atau tenaga kesehatan lainnya dari Indonesia kalah bersaing. Kekalahannya utamanya pada penguasaan bahasa asing.

"Lihat di luar negeri, tenaga kesehatan justru banyak dari Philipina, Malaysia dan Singapura, artinya Kita kalah bersaing. Peluang begitu banyak khususnya nurse (perawat-red) tapi kekalahan Kita adalah bahasa," kata Longki.

Karenanya, Gubernur memotivasi para perawat untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah bersaing dengan perawat asing di era MEA.

"Dengan diberlakukannya MEA bisa saja perawat asing akan masuk dan Kita hanya bisa gigit jari," jelasnya. Bahkan, gubernur meminta perawat berani mewujudkan mimpi bekerja di rumah sakit ternama luar negeri.

"Jangan cuma mengkhayal jadi PNS atau PTT (Pegawai Tidak Tetap). Saya tantang Anda semua, saya akan jadi perawat di rumah sakit luar negeri dan ini yang harus jadi tantangan saudara, camkan baik-baik," tandas gubernur.

Prosesi pelantikan berjalan lancar dan mengukuhkan Ahmad, SKM sebagai Ketua PPNI Kab. Donggala serta sejumlah Ketua Komisariat antara lain Komisariat Sojol, Sabang, Balaesang, Tompe, Sindue, Labuan dan Lalundu.[Trs/*]
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger