Jokowi-Surya Paloh |
Melalui pernyataan resmi, Sabtu (15/8/2015), AJI menilai pernyataan Jokowi dalam pidatonya di depan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Jumat kemarin, 14 Agustus, memperlihatkan sikap hipokrit.
"Saat ini, ada kecenderungan semua orang merasa bebas, sebebas-bebasnya, dalam berperilaku dan menyuarakan kepentingan. Keadaan ini menjadi semakin kurang produktif, ketika media juga hanya mengejar rating, dibandingkan memandu publik untuk meneguhkan nilai-nilai keutamaan dan budaya kerja produktif," kata Jokowi dalam pidatonya.
Jokowi dinilai menempatkan dua pernyataan tendensius dalam satu paragraf yang sama, mengesankan semua media, termasuk yang sungguh-sungguh bekerja melayani publik, sebagai kambing hitam.
Sikap hipokrit tampak jelas, karena sehari sebelum pidatonya, Jokowi menganugerahkan Bintang Mahaputra Utama kepada Surya Paloh, pemilik stasiun televisi MetroTV, yang menjadi preseden buruk sikap negara terhadap kebebasan pers dan independensi ruang redaksi.
Surya Paloh turut mewarnai wajah buram keberpihakan media, saat Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2014. Saat itu, AJI juga mengumumkan penanggung jawab redaksi MetroTV milik Surya Paloh, sebagai musuh kebebasan pers.[***]
Sumber; Viva
0 komentar:
Posting Komentar