Musim ini, MU sudah menggelontorkan dana sekitar 80 juta Poundsterling (1,6 triliun Rupiah) untuk mendatangkan empat pemain, yakni Memphis Depay, Morgan Schneiderlin, Bastian Schweinsteiger, dan Matteo Darmian.
Bukan kali ini saja terbilang boros mengeluarkan dana fantastis untuk mendatangkan pemain. Musim lalu, pelatih Louis van Gaal juga mendatangkan banyak pemain dengan nilai transfer mencapai 150 juta Poundsterling (3,1 triliun Rupiah).
Wenger menyayangkan kebijakan transfer MU yang berubah. Padahal, dulu Manchester Merah dikenal kerap mengorbitkan banyak pemain muda. Beberapa nama yang merupakan jebolan akademi mereka dikenal dengan sebutan Class of '92 (Angkatan 1992), seperti David Beckham, Paul Scholes, Gary Neville, Nicky Butt, dan Ryan Giggs.
"Kami ingin terus mengombinasi kekuatan finansial dengan kepercayaan filosofi dan kebijakan kami. Itu artinya kami ingin terus memberikan pemain muda kesempatan dan membangun pemain dari dalam skuad yang ada," ujar Wenger, seperti dilansir Football365.
"Jika kami ingin membeli pemain mahal, kami bisa bersaing dengan tim lain. Tapi, itu bukan menjadi dasar filosofi kami. Kebanyakan klub yang sukses melakukan pembinaan pemain muda. Contohnya Barcelona dan MU yang membangun generasi dari dalam skuad sendiri. Itu adalah DNA kami dan penting untuk terus dipertahankan," imbuhnya.
Dengan misi kembali bersaing menjuarai Liga Primer Inggris, wajar jika MU mendatangkan banyak pemain baru. Tapi, Wenger menyebut Setan Merah tak lagi sabar dalam membina pemain muda.
"Dengan kesuksesan MU membina pemain muda, keuangan mereka sangat bagus dan belakangan ini tak ada lagi rasa sabar yang mereka tunjukkan untuk terus membina pemain muda," ia melanjutkan.
"Mereka memiliki finansial untuk melakukan kebijakan berbeda. Mereka tak punya lagi pemain-pemain di dalam klub seperti Paul Scholes, Ryan Giggs, dan David Beckham," pelatih 65 tahun itu menandaskan.[***]
Sumber; Inilah
0 komentar:
Posting Komentar