>
Headlines News :
Home » » Menggapai Cita-cita Menjadi Provinsi Maju di KTI

Menggapai Cita-cita Menjadi Provinsi Maju di KTI

Written By Unknown on Jumat, 10 Juli 2015 | 05.14.00

Oleh: Longki Djanggola
DALAM Rentang waktu 51 tahun usia Provinsi Sulawesi Tengah dan hampir mendekati tahun keempat Pemerintahan kami, Longki Djanggola dan Sudarto serta memasuki periode akhir RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2011-2016, pelbagai program dan kegiatan pembangunan telah dilaksanakan guna mengejar ketertinggalan dari provinsi maju lainnya,  dan tentu mempercepat tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Walaupun kita harus mengakui bahwa masih terdapat pelbagai kekurangan yang harus dibenahi, namun pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini telah membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Hal tersebut membuat kita semakin bersyukur ke hadirat Allah SWT, karena ternyata apa yang telah kita perjuangkan selama ini secara bertahap telah menampakkan hasil sebagaimana yang dicita-citakan.

Kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh Provinsi Sulawesi Tengah itu dapat dilihat dari beberapa indikator pembangunan yang antara lain seperti dapat kami sampaikan berikut ini:

1.      Di tengah fluktuasi pertumbuhan ekonomi secara nasional, alhamdulillah Provinsi Sulawesi Tengah tetap mencapai pertumbuhan ekonomi secara positif. Rata-rata pertumbuhan ekonomi kita kurun waktu 2011-2014 mencapai 8,23 persen, jauh diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 5,87 persen;

2.      Produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita Provinsi Sulawesi Tengah mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan dari tahun ke tahun. Pada 2014 PDRB per kapita Sulawesi Tengah mencapai Rp31,88 juta, jauh melebihi target RPJMD 2011-2016 yang menargetkan PDRB per kapita pada 2014 sebesar Rp23,44 juta;

3.      Hingga 2014, angka kemiskinan terus mengalami penurunan dan dapat ditekan pada angka 13,61 persen atau mengalami penurunan sebesar 2,43 persen dibandingkan 2011. Dengan kata lain jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tengah berkurang dari 433.660 jiwa. Namun demikian angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan angka kemiskinan nasional 2014 sebesar 10,96. Itu dipengaruhi oleh terjadinya kemiskinan struktural pada kehidupan masyarakat Sulawesi Tengah. Setelah mengevaluasi program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang telah kita laksanakan, maka pada 2014 Provinsi Sulawesi Tengah meluncurkan Program terpadu penanggulangan kemiskinan bedah kampung (Ptpk-Bbk) di lima kabupaten yaitu Parigi Moutong, Donggala, Banggai, Poso dan Tojo Una-una dengan total dana yang dikucurkan sebesar Rp39,8 milyar. Dana itu dialokasikan untuk 203 desa. Program ini tidak hanya ditujukan pada pembangunan fisik, tetapi juga untuk pemberdayaan dalam bentuk peningkatan sumber daya manusia dan pemberian modal. Untuk tahap selanjutnya pada 2015 dana sebesar Rp 40 milyar akan dikucurkan untuk implementasi PTPK-BBK tahap II di 8 kabupaten/kota lainnya. Melalui program ini diharapkan terjadi akselerasi penurunan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah;

4.      Alhamdulillah, ketimpangan pemerataan pendapatan individu yang dilambangkan oleh indeks GINI di Provinsi Sulawesi Tengah pada september 2014 adalah sebesar 0,35 poin dan menjadi yang terbaik di Pulau Sulawesi. Capaian indeks GINI, ini jauh lebih baik dibandingkan dengan ketimpangan individu nasional sebesar 0,41 poin;

5.      Indikator kemajuan pendidikan maupun kesehatan di daerah kita, yang direfleksikan sebagai keberhasilan pembangunan sosial menunjukkan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai IPM dari 72,14 poin pada 2012 menjadi 72,54 poin pada 2013. Dengan capaian tersebut Sulawesi Tengah berada di urutan ketiga di Kawasan Timur Indonesia dan di urutan ke 23 secara nasional.

6.      Selain capaian pembangunan tersebut, dapat pula kami sampaikan berbagai kemajuan pembangunan di bidang infrastruktur di antaranya:

7.      Pengembangan Bandara Mutiara Palu serta pembangunan Bandara Ampana di Kabupaten Tojo Una una. Menyusul pula nantinya Bandara Morowali;

8.      Alhamdulillah, telah ditetapkan 2 kawasan industri di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Kawasan Industri Morowali di Kabupaten Morowali serta Kawasan Industri Palu yang berada dalam lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu;

9.      Pembangunan ruas jalan Palu-Parigi by pass sepanjang kurang lebih 36 kilometer yang pada tahun ini akan dimulai konstruksinya;

10.  Pengembangan Pelabuhan Pantoloan sebagai salah satu simpul transportasi penting di Kawasan Timur Indonesia;

11.  Insya allah dengan adanya rencana ekspor perdana ferro nickel dari PT. Bintang Delapan serta gas alam oleh PT. Donggi Senoro di triwulan ke-2 pada 2015, kami optimis pertumbuhan ekonomi daerah akan mencapai dua digit yaitu pada kisaran 12

Akhir 2015 ini pula, kita akan menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Implementasi MEA 2015 memungkinkan terjadinya aliran arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas. Implementasi MEA 2015 ini merupakan suatu peluang sekaligus tantangan bagi kita. MEA menjadi suatu peluang karena masuknya investasi asing dapat menjadi stimulan bagi pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia. Sementara itu MEA menjadi suatu tantangan mengingat dari sisi pendidikan dan produktivitas tenaga kerja kita masih kalah dibandingkan tenaga kerja yang berasal dari negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Jangan sampai tenaga kerja kita kalah bersaing dan hanya menjadi penonton. Oleh karena itu pengoptimalan sekolah-sekolah kejuruan serta Balai Latihan Kerja (BLK) mutlak diperlukan. Selain itu penguasaan bahasa asing oleh para pencari kerja menjadi syarat yang juga harus dipenuhi.

Dalam segi birokrasi, kita juga akan terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia untuk meningkatkan pelayanan publik. Salah satu yang kita lakukan adalah membangun pelayanan perizinan terpadu (p2t) yang terintegrasi dengan badan promosi dan penanaman modal daerah untuk memberikan kepastian syarat, waktu dan biaya bagi investor yang ingin menanamkan modal di Sulawesi Tengah.

Kesiapan Sulawesi Tengah dalam menghadapi MEA 2015 juga dilakukan melalui perbaikan infrastruktur jalan raya, bandara, pelabuhan serta jaminan ketersediaan energi listrik. Khusus untuk energi listrik, mulai 2015 Kota Palu dan sekitarnya telah dapat menerima suplai listrik dari PLTA Sulewana, Poso.

Perlu pula kami sampaikan bahwa 2015 ini merupakan tahun politik karena kita kembali akan melaksanakan pesta demokrasi yaitu Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah serta pemilihan kepala daerah secara serempak di 8 kabupaten/kota yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tojo Una-una, Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Laut, Kabupaten Morowali Utara dan Kabupaten Tolitoli. Mari kita sukseskan agenda demokrasi tersebut agar dapat dilalui dengan baik dan lancar. Hindari tindakan-tindakan atau isu-isu tak bertanggung jawab serta adu domba yang bernuansa politik maupun yang bersinggungan dengan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang dapat memecah belah, memicu permusuhan, pertikaian dan perbuatan anarkis, hingga sampai pada ancaman disintegrasi bangsa.

Kesuksesan agenda demokrasi tersebut diharapkan akan memberi cerminan bahwa masyarakat Sulawesi Tengah mulai tumbuh menuju kedewasaan dalam berpolitik yang senantiasa, menjunjung tinggi kejujuran, keadilan dan transparansi.[***]

(Penulis adalah Gubernur Sulawesi Tengah)
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger