>
Headlines News :
Home » , » Ajarkan Bahasa Rusia, Puspita Rela Bersusah-susah ke Banggai

Ajarkan Bahasa Rusia, Puspita Rela Bersusah-susah ke Banggai

Written By Unknown on Selasa, 21 April 2015 | 14.52.00

Puspita Atirennu [Merdeka.com]


Jurnalsulteng.com- Bahasa merupakan salah satu kunci dalam menghadapi perkembangan dunia saat ini, agar setiap orang bisa berkomunikasi dengan siapa saja di mana saja. Berkembangnya bahasa asing di Indonesia tak lepas dari peran para pengajar yang dengan gigih mengajarkan masyarakat, sehingga mereka mampu mengikuti arus modernisasi saat ini.

Seperti yang dilakukan oleh Puspita Atirennu yang menjadi pengajar relawan bahasa Rusia di berbagai acara. Salah satunya di Program Pengajar Muda Kelas Inspirasi di Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai guru Bahasa Rusia pada September 2014 lalu.

Untuk mencapai Kabupaten Banggai, Puspita harus menempuh waktu satu setengah jam dari Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk, Sulawesi Tengah. Meski harus mengeluarkan uang untuk mengikuti program tersebut, Puspita tetap dengan semangat mengajar.

Baginya, pendidikan di Indonesia masih mengalami ketidaksetaraan, terutama untuk pendidikan di daerah terpencil. Puspita juga membawa sedikit kebanggaan atas dirinya sebagai satu-satunya pengajar dari Jakarta yang dengan rela pergi ke Banggai hanya untuk mengajarkan Bahasa Rusia kepada para penerus bangsa tersebut.

"Sebenarnya tantangannya saya merasa medannya berat, tapi upaya kita di sana itu dihargai, karena cuma saya pengajar dari Jakarta yang ikut pengajar muda di Banggai, selebihnya berasal dari Banggai sendiri," jelas Puspita yang dilansir Merdeka.com, Selasa (19/4/2015).

Dengan berbekal ilmu yang dia miliki semasa kuliah, Puspita mengajarkan Bahasa Rusia kepada anak-anak di SDN Falodik. Perempuan berusia 24 tahun ini mengajar sebanyak tiga kelas, yaitu kelas 3, 5, dan 6 SD dengan jumlah murid 25 anak.

Sayangnya, Bahasa Rusia masih sulit diajarkan kepada anak murid kelas 3 SD yang masih senang bermain dan susah diatur. Oleh karena itu, Puspita pun menggunakan berbagai cara semenarik mungkin untuk mendapatkan perhatian dari para murid, yaitu dengan mewarnai setiap abjad Bahasa Rusia dengan berbagai warna yang berbeda, juga dengan mencontoh bentuk huruf-huruf Bahasa Rusia agar para murid bisa menirunya.

Selain untuk menarik perhatian murid, cara tersebut juga bertujuan agar murid bisa dengan mudah memahami Bahasa Rusia. Sehingga bahasa yang jarang ditemukan dalam kurikulum di Indonesia tersebut bisa mendapat sambutan yang baik dari masyarakat.

Selama mengajar di Banggai, Puspita justru mendapatkan banyak pelajaran dari kehidupan anak-anak disana. "Saya belajar banyak hal dari mereka, dengan kondisi mereka yang terbatas masih semangat belajar. Sedangkan kita yang di Jakarta yang serba kecukupan masih sering ngeluh. Disana saja untuk mendapatkan aliran listrik musti ke kota," terang Puspita.

Sebelumnya, Puspita juga sering menjadi volunteer Bahasa Rusia di berbagai acara, seperti Sea Games November 2011 lalu sebagai volunteer negara Portugal, Totally World Event pada Juni 2012, dan Asean Literary Festival 20-23 maret 2014 sebagai pembawa acara.

Puspita yang saat ini menjadi pengajar Bahasa Rusia di salah satu lembaga nasional Indonesia, International Language Centre (ILC) Course, berkeinginan untuk menjadi pengajar muda lagi dalam waktu dekat.[***]


Sumber: Merdeka
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger