>
Headlines News :
Home » » Terjadi Sangat Cepat, AirAsia Diperkirakan Pecah Ketika Menghempas Laut

Terjadi Sangat Cepat, AirAsia Diperkirakan Pecah Ketika Menghempas Laut

Written By Unknown on Rabu, 31 Desember 2014 | 14.51.00

Jurnalsulteng.com- Pesawat AirAsia QZ8501 diperkirakan masih utuh ketika terhempas ke air.

"Fakta bawah puing-puing pesawat muncul menunjukkan bahwa pesawat baru pecah ketika menyentuh air, dan bukan di udara," kata mantan pilot yang juga merupakan ketua perusahaan konsultan penerbangan, Strategic Aviation Solutions, Neil Hansford yang dilansir  Reuters, Rabu (31/12/2014).

Perkiraan itu agaknya memperkuat teori yang menyebut bahwa pesawat Aribus Jenis !320-200 itu mungkin mengalami stall aerodinamis karena kurang kecepatan atau terbang dengan sudut yang terlalu tajam untuk bisa mendapatkan daya angkat yang cukup.

Sangat Cepat

Sejumlah jasad korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan dalam keadaan tidak mengenakan jaket pelampung. Hal itu kemungkinan terjadi karena kecelakaan yang menimpa pesawat Airbus A320-200 itu terjadi dengan sangat cepat.

Menurut mantan direktur Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat, Peter Goelz, ditemukannya jasad tanpa jaket pelampung bisa menunjukkan bagaimana kecelakaan terjadi. Kepada CNN (Rabu, 31/12/2014) menyebut bahwa penumpung kemungkinan tidak punya cukup waktu untuk bertindak cepat mengambil jaket pelampung dan mengenakannya ketika pesawat tiba-tiba mengalami gangguan hingga akhirnya tehempas ke laut.

Goelz menambahkan, kendati ditemukan jasad korban mengapung di air, namun kemungkinan sebagian besar korban lainnya masih terperangkap di dalam bagian pesawat yang tenggelam ke laut Jawa yang memiliki kedalaman sekira 43 meter.

Untuk mengevakuasi para korban di dalam laut itu, sambungnya, akan menjadi tantangan tersendiri bagi tim penyelam. Karena kedalaman laut tersebut, penyelam mungkin perlu menggunakan ruang pemulihan (recovery chambers), atau sistem yang membantu tubuh menyesuaikan diri.

"Hal ini memerlukan waktu. Karena harus menemukan puing dan memerlukan waktu sekitar satu minggu atau 10 hari," sambungnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh pakar penerbangan dari perusahaan konsultan penerbangan Ascend Worldwide Ltd yang berbasis di London, Paul Hayes. Ia menyebut, pilot pesawat QZ8501 kemungkinan tidak mampu mengendalikan pesawat ketika mengalami gangguan cuaca sebelum akhirnya terjatuh ke laut Jawa.

"Itu jelas dari temuan badan yang tidak mengenakan jaket pelampung," tandasnya.

QZ8501 diketahui ditemukan dalam bentuk puing-puing dengan sebagian jasad korban di sekitarnya di wilayah perairan Laut Jawa pada Selasa (30/12), dua hari setelah pesawat dinyatakan hilang. Pesawat yang membawa total 162 orang itu diketahui kehilangan kontak dalam perjalanannya dari Surabaya ke Singapura.

Kesimpulan sementara menyebut bahwa pesawat hilang kontak karena cuaca buruk yang akhirnya menyebabkan pesawat kehilangan kendali sebelum akhirnya terhempas ke laut. Hingga saat ini, operasi SAR fokus pada upaya evakuasi jasad korban dan pengumpulan puing-puing pesawat. [Rmol]



Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger