Joko Widodo |
Gabungan fraksi yang pada Pilpres 2014 lalu menyokong Prabowo-Hatta ini kembali mempecundangi barisan pendukung Jokowi-JK atau Koalisi Indonesia Hebat dalam pemilihan MPR dini hari tadi.
Presiden terpilih Joko Widodo terancam menjadi presiden terlemah dalam sejarah Indonesia.
Menurut pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, tiga hal yang membuat Jokowi akan mengalami hal tersebut.
"Satu, Jokowi tidak mengontrol legislatif. Sebaliknya legislatif sangat beroposisi padanya," jelas Denny lewat akun Twitter-nya @DennyJA_WORLD pagi ini.
Kedua, Jokowi tidak mengontrol satupun partai politik. Sementara PDIP didominasi oleh Megawati Soekarnoputri, bukan Jokowi.
"Tiga, Jokowi bahkan di pemilu pilpres hanya unggul satu digit dibandingkan Prabowo. Berbeda misanya dgn SBY di 2009, 2004," ujar Denny.
"Akhirnya Koalisi Merah Putih menang telak atas Koalisi Indonsia Hebat, 5;0, dgn terpilihnya ketua MPR Zulkifli Hasan," cuit pendiri Lingkar Survei Indonesia (LSI), Denny JA, dalam pembukaan kultwit-nya pagi tadi.
Dengan kemenangan KMP itu, untuk pertama kali dalam sejarah, pemerintahan Indonesia terbelah. Eksekutif dan Legislatif dikuasai oleh koalisi partai yang berbeda. Menurutnya, di negara demokrasi yang matang, seperti di AS, pemerintahan yang terbelah hal yang biasa. Namun di Indonesia, itu berbahaya.
Di AS, misalnya, pemerintahan yang terbelah itu bisa baik karena kultur politiknya yang terbuka dan mengutamakan kepentingan publik. "Tapi kultur politik di Indonesia, masih didominasi oleh 'money politics' dan 'politik balas dendam'," tuding Denny JA. [Rmol]
0 komentar:
Posting Komentar