>
Headlines News :
Home » » Ternyata, JK Pernah Semprot Prabowo karena Menolak Impor Beras

Ternyata, JK Pernah Semprot Prabowo karena Menolak Impor Beras

Written By Unknown on Minggu, 06 Juli 2014 | 00.05.00

Jusuf Kalla
Jakarta, Jurnalsulteng.com- Capres nomor 1, Prabowo Subianto, mengingatkan kepada rivalnya, Jusuf Kalla (JK), bahwa dirinya pernah mendapat teguran keras akibat sikap menolak impor beras dalam kapasitasnya selaku Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

"Serangan" dari Prabowo itu terlontar untuk menjawab pertanyaan dari capres nomor urut 2, Joko Widodo, dalam ajang debat capres-cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7/2014) malam. 

Awalnya, Capres nomor 2 bernama beken Jokowi itu mempertanyakan soal impor beras 2,7 juta ton pada 2012. Sementara pada 2008, bisa terjadi swasembada. Dia menanyakan itu kepada Hatta mengingat ia adalah Menko Perekonomian di era SBY-Boediono dan Prabowo sebagai Ketum HKTI.

Menanggapi pertanyaan itu, cawapres Hatta Rajasa, menjawab pertama. Dia tegaskan bahwa kalau melihat data dari tahun 2000 sampai sekarang, Indonesia tidak pernah mengimpor beras jika tidak terjadi krisis pangan atau gangguan yang genting.

Meneruskan jawaban Hatta, Prabowo mengatakan, selama bertahun-tahun, ia selaku Ketua Umum HKTI tak bosan mengingatkan pemerintah untuk menghentikan impor beras jika keadaan tidak mendesak.

"Saya selalu ingatkan pemerintah (untuk tidak mengimpor). Tapi Pak JK ingat, waktu itu bapak selaku Ketua Umum Golkar dan saya sebagai anggota Golkar. Bapak pernah menegur saya karena statement saya menolak impor beras," tegasnya.

Merujuk pada pernyataan Prabowo itu, kejadian itu berarti terjadi ketika JK masih menjabat Wakil Presiden RI periode 2004-2009 sekaligus sebagai Ketua Umum Golkar pada periode yang sama.

Mendengar pernyataan dari lawan debatnya itu, JK yang duduk di seberang bersama Joko Widodo, tampak hanya tersenyum.

Debat capres-cawapres putaran terakhir digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, dan dimulai pukul 20.30 WIB. Tema debat adalah 'Pangan, Energi dan Lingkungan'.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memilih Rektor Universitas Diponegoro, Prof Sudharto P Hadi, Phd, sebagai moderator. Menurut KPU, nama itu sudah disepakati kedua kubu calon. [Rmol]
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger