 |
| Suasana rapat DPRD Kota Palu, Senin (27/1/2014) |
Palu, Jurnalsulteng.com- DPRD Kota Palu meminta pemerintah kota setempat agar serius menangani banjir di daerah itu dengan melakukan pendataan titik-titik rawan banjir.
Ketua Komisi III DPRD Kota Palu Erman Lakuana di Palu, Senin (27/1/2014), mengatakan dari letak geografis Kota Palu yang dikelilingi anak sungai, kota ini sewaktu-waktu dapat tertimpa banjir besar.
"Anak sungai yang sudah mati itu jangan ditutup tetapi perlu dibuatkan alur sehingga saat hujan lebat, air tetap punya jalan keluar. Kalau sungai ini ditutup, nanti rumah penduduk bisa jadi sasaran banjir," kata Erman menanggapi banjir yang pekan lalu menghantam sebagian wilayah Kota Palu.
Pada musim kemarau umumnya anak sungai di Kota Palu juga ikut kering. Saat itulah mestinya dijadikan kesempatan oleh pemerintah untuk memperbaiki alur sungai mati tersebut, ujarnya.
Erman mengatakan jika sewaktu-waktu terjadi musim penghujan air masih memiliki jalan keluar sehingga tidak menyapu rumah penduduk.
Dia mencontohkan dulu di Kelurahan Silae, selalu menjadi sasaran banjir kiriman. Pemerintah kemudian tetap mempertahankan anak sungai dengan mengeruk lebih dalam. Langkah itu sangat membantu karena jaringan sungai masih tetap berfungsi.
"Makanya waktu banjir baru-baru ini, Silae lebih aman. Justru di Keluarahan Kabonena menjadi sasaran banjir," katanya.
Erman mengatakan Sungai Palu yang membelah dua kota tersebut juga sudah mengalami pendangkalan akibat material yang dibawa banjir.
Kondisi ini, kata dia, sudah harus dipikirkan oleh pemerintah kota sebelum menjadi masalah krusial.
Karena itulah, kata Erman, setiap tahun dirinya meminta ke tim anggaran pemerintah daerah agar mengalokasikan dana cadangan penanggulangan bencana khususnya untuk infrastruktur sehingga jika terjadi bencana dana tersebut bisa segera digunakan.
"Tetapi tim anggaran pemerintah daerah tidak menyahuti itu," katanya. ***
sumber:antarasulteng.com
0 komentar:
Posting Komentar