>
Headlines News :
Home » » Dua Menit Percakapan Terakhir Pilot Air Asia dengan ATC

Dua Menit Percakapan Terakhir Pilot Air Asia dengan ATC

Written By Unknown on Selasa, 30 Desember 2014 | 21.16.00

Kapten Irianto, Pilot Airasia QZ8501
Jakarta, Jurnalsulteng.com - Ada sekitar dua menit percakapan antara Kapten Irianto, pilot Air Asia QZ 8501 dan Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Soekarno Hatta sesaat sebelum pesawat itu menghilang dari pantauan radar. Rekaman percakapan diungkap oleh AirNav Indonesia-lembaga penyelenggara navigasi Indonesia.

Menurut Direktur Keselamatan dan Standar AirNav Indonesia Wisnu Darjono, percakapan itu dimulai dengan permintaan Irianto untuk terbang lebih tinggi. "Flight level 380," kata Irianto, seperti dituturkan Wisnu Darjono yang dikutip dari Tempo.co, menirukan percakapan dalam rekaman AirNav itu.

Level 380 adalah kode untuk ketinggian 38 ribu kaki atau setara 11,58 kilometer. Saat meminta terbang lebih tinggi, pilot Air Asia terbang pada ketinggian 32 ribu kaki atau setara 9,75 kilometer.

Menurut Wisnu, ATC tidak tahu persis alasan pilot pesawat Air Asia QZ8510 meminta izin untuk menaikkan ketinggian pesawat. Sang pilot tak menjelaskan permintaan tersebut. "Tidak ada informasi, hanya minta naik ke level 380," katanya.

Menurut Wisnu, ATC tak langsung menyetujui permintaan pilot Air Asia untuk menanjak ke ketinggian 38 ribu kaki. Sebab, ada enam pesawat lain yang berada di sekitarnya. ATC, kata Wisnu, baru memberikan persetujuan setelah dua menit setelah pesawat terdekat selesai melintas. "Pada waktu dua menit akan disetujui, QZ 8501 dipanggil sudah tidak ada," ujarnya.

Wisnu menjelaskan, pilot Air Asia tak menjelaskan alasan berpindah ketinggian. Padahal, kata dia, pesawat yang meminta izin untuk menaikkan ketinggian karena faktor cuaca akan diberikan prioritas.

Adapun enam pesawat yang melintas di sekitar Air Asia saat kejadian, menurut catatan website pemantau lalu lintas udara Flightradar24 adalah Lion Air JT626 Jakarta-Tarakan, Lion Air JT763 Balikpapan-Jakarta, Garuda Indonesia GA531 Banjarmasin-Jakarta, AirAsia QZ502 Denpasar-Singapura, Emirates EK409 Melbourne-Kuala Lumpur, AirAsia QZ550 Denpasar-Kuala Lumpur. 


Siapkan Jalur Baru untuk AirAsia

Menurut Wisnu, ATC sebenarnya telah menyiapkan jalur baru untuk penerbangan AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak sejak kemarin siang.

Jalur baru itu berada di ketinggian 34 ribu kaki. "Mau diberitahu, pesawat sudah hilang duluan," kata Wisnu.

Menurut Wisnu, saat kejadian terdapat enam pesawat yang melintas pada ketinggian 32-38 ribu kaki. Ketika itu, AirAsia berada di ketinggian 32 ribu kaki. Pesawat lain yang ada di lokasi itu adalah Garuda GA 500 yang berada di ketinggian 35 ribu kaki.

Wisnu menjelaskan, sesaat sebelum hilang kontak, pilot Iriyanto sempat meminta persetujuan kepada ATC untuk menaikkan ketinggian menjadi 38 ribu kaki. ATC lalu merespons permintaan itu dan meminta AirAsia QZ8501 untuk standby. “Izin naik itu di-hold karena ada pesawat lain di antara ketinggian 32-38 ribu kaki,” ujar Wisnu.

Pada saat itu, kata Wisnu, ATC menyatakan jalur yang kosong berada di ketinggian 34 ribu kaki. “Nah, rencananya akan dialihkan ke sana," kata Wisnu lagi. Namun izin itu tak kunjung disampaikan karena ATC telah kehilangan kontak dengan pesawat AirAsia QZ8501 itu.[Tempo]
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger