>
Headlines News :
Home » , » Sebelumnya Diancam, Perusakan Redaksi Sulteng1 Diduga Terkait Berita

Sebelumnya Diancam, Perusakan Redaksi Sulteng1 Diduga Terkait Berita

Written By Unknown on Minggu, 02 November 2014 | 02.30.00

Cover koran Sulteng1 yang menyajikan berita human trafficking yang diduga
menjadi pemicu perusakan kantor redaksi. [Foto: Trisno/JurnalSulteng]
Palu, Jurnalsulteng.com- Aksi sekelompok orang yang melakukan perusakan kantor redaksi koran Sulteng1 yang terjadi Sabtu (1/11/2014) dinihari itu diduga erat kaitannya dengan berita yang ditulis media mingguan tersebut.

(Baca: Kantor Redaksi Sulteng1 Dirusak Sekelompok Orang )

Pemimpin Redaksi Sulteng1 Ahmad Muhsin mengatakan, beberapa jam sebelum terjadi aksi perusakan, pihaknya sudah menerima intimidasi dari sejumlah preman dan oknum anggota polisi. Preman dan oknum polisi yang menggunakan dua unit mobil itu mencari Ahmad dan Andono di warung kopi (Warkop) Sikamali.

“Oknum polisi berinisial V itu dari kesatuan brimob. Dia cari dan menanyakan keberadaan pak Andono dan saya pada beberapa orang yang ada di Warkop . Karena saya liat ada gelagat yang tidak baik, saya langsung meninggalkan warkop Sikamali,’’ tutur Ahmad Muhsin di Sekretariat AJI Palu, Sabtu (1/11/2014).

Pencarian dan intimidasi yang dilakukan sejumlah preman dan oknum polisi itu disaksikan banyak pengunjung, termasuk beberapa wartawan yang sedang nongkrong di Warkop Sikamali. "Saat itu sekira pukul 23.00 WITA,” imbuh Ahmad.

Andono menambahkan, tiga hari sebelumnya Wakil Pemimpin Redaksi Sulteng1 Nurdiyanto,  mendapat telepon bernada ancaman dari pemilik salah satu tempat hiburan malam melalui salah satu orangnya, agar berhati-hati dalam menulis berita.

“Saya jadi yakin terjadinya perusakan ini terkait dengan pemberitaan yang kami muat, karena sebelum kejadian sudah ada ancaman dan intimidasi yang kami alami," ujar Andono lagi.

Diketahui, Koran Sulteng1 yang terbit setiap awal pekan itu memuat berita berjudul "Komnas HAM: Tangkap Bandar Trafficking" yang isinya merupakan hasil investigasi sebagai laporan utama tentang dugaan adanya trafficking dan perlakuan tidak manusiawi, yang terjadi disalah satu tempat hiburan malam (THM).

“Berita itu menjadi laporan utama di Sulteng 1 dalam rubrik Palu Undercover, yang isinya tentang adanya perdagangan seks serta adanya pelanggaran HAM yang dialami para pekerja. Dalam berita itu kami juga memuat penyataan Ketua Komda HAM Sulawesi Tengah," terang Ahmad Muhsin.

Sebelum berita tersebut naik cetak kata Muhsin, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan konfirmasi dari pemilik THM. "Bahkan kami sempat menunda cetak, karena berupaya melakukan konfirmasi secara tertulis melalui surat, tetapi sampai 3x24 jam tidak pernah mendapat tanggapan," ujarnya.

Meski mendapat ancaman dan intimidasi hingga perusakan kantor, pemimpin redaksi Sulteng1 mengaku tidak gentar dan akan terus memberitakan dugaan adanya praktek human trafficking. Demikian kata Ahmad Muhsin.[Trs]

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger