Jangan Paksakan Anak Masuk Sekolah Negeri

Ilustrasi

Palu, Jurnalsulteng.com- Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Palu, Sadly Lesnusa meminta orang tua agar tidak terlalu memaksakan anak masuk ke sekolah negeri.

"Sekolah swastapun kualitas pembelajarannya tidak kalah dari negeri," katanya yang dikutip dari Antara, Rabu (18/6/2014).

Ia mengatakan setiap tahun ajaran baru, anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan di SMP maupun SMA selalu mencari sekolah negeri.

Terutama sekolah-sekolah unggulan, padahal soal kualitas swasta juga cukup bagus. "Ya buktinya hasil Ujian Nasional (UN) sangat mengembirakan," katanya.

Di satu sisi, katanya, jika setiap orang tua hanya ingin memasukan anaknya ke sekolah negeri, sementara daya tampung terbatas otomatis banyak yang tidak bisa diterima.

Di sisi lain ada sekolah yang kekurangan murid. "Kan kasihan jika jumlah murid kurang, padahal secara kualitas tidak perlu diragukan," kata dia.

Karena itu, Sadly mengimbau para orang tua agar tidak memaksakan agar anak bisa masuk ke sekolah negeri.

Ia juga mengingatkan pihak sekolah dalam penerimaan siswa baru pada 2014 ini tidak mengutip biaya pendaftaran atau administrasi lainya.

"Kalau ada sekolah yang berani memungut biaya pendaftaran atau apapun namanya akan di tindak tegas," katanya.

Sejumlah sekolah di Palu seperti SMPN 1 dan SMPN 2 mulai membuka penerimaan siswa baru sejak 10 Juni 2014."Tapi baru sebatas pengambilan formulir pendaftaran," kata Kepsek SMPN 1 Palu, Hardy.

Hal senada juga disampaikan Kepsek SMPN 2 Palu, Arsid Nurdin. Ia mengatakan untuk pendaftaran baru akan dilakukan 23-27 Juni 2014.

Kedua pimpinan sekolah itu mengaku jumlah siswa yang datang mengambil formulir setiap hari terus meningkat dan kini sudah mencapai 1.000 orang.

SMPN 1 dan SMPN 2 Palu merupakan sekolah eks RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Karena itu banyak siswa yang ingin masuk ke sekolah tersebut.(Ant)