PM Turki Recep Tayyip Erdogan. (AP Photo) |
Ankara, Jurnalsulteng.com - Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengganti hampir setengah dari jumlah kabinetnya dalam perombakan dramatis Rabu (25/12/2013) malam. Langkah ini dilakukan setelah skandal korupsi terkuak. Skandal ini memaksa pengunduran diri tiga menteri ternama dan mengancam posisi perdana menteri sendiri.
Erdogan mengumumkan di televisi ia telah menggantikan tiga menteri yang mengundurkan diri itu, yakni Menteri Dalam Negeri, Menteri Ekonomi, dan Menteri Lingkungan, serta mencopot sejumlah menteri lainnya. Di antara menteri yang dicopot dan diangkat menteri baru adalah Menteri Urusan Uni Eropa, Menteri Hukum dan Keadilan, Menteri Transportasi, Menteri Olahraga dan Menteri Perindustrian. Ia juga membebastugaskan salah satu dari empat wakil perdana menteri.
Reshuffle itu diputuskan dalam pertemuan tertutup dengan Presiden Abdullah Gul, yang telah mengatakan sejak Selasa bahwa putusan perombakan kabinet telah bulat.
Tidak ada indikasi Erdogan akan mengundurkan diri, seperti yang diminta oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah dan oleh Menteri Lingkungan yang mengundurkan diri, Erdogan Bayraktar .
Skandal korupsi dengan cepat menjadi tantangan utama untuk 11 tahun pemerintahan Erdogan. Pada Rabu, demonstrasi besar-besaran di Istanbul yang menuntut penggulingan Erdogan dibubarkan dengan gas air mata polisi. Demonstrasi juga dilaporkan terjadi di Ankara dan Izmir.
Polisi melakukan penggerebekan besar-besaran dan menangkap tiga anak menteri. Fokus investigasi adalah pada perbagai jenis pelanggaran, termasuk menerima dan memfasilitasi suap untuk proyek-proyek konstruksi dan secara ilegal melakukan penyelundupan emas ke Iran.
Erdogan sendiri berupaya untuk mendefinisikan skandal korupsi sebagai "konspirasi" yang dirancang oleh "kekuatan internasional".***
sumber:tempo.co
0 komentar:
Posting Komentar