>
Headlines News :
Home » » Mantan Kapolri: Ada Perang Bintang di Polri

Mantan Kapolri: Ada Perang Bintang di Polri

Written By Unknown on Rabu, 14 Januari 2015 | 09.32.00

Ilustrasi
Jakarta, Jurnalsulteng.com- Mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Chaerudin Ismail menduga adanya kemungkinan persaingan terkait penetapan calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelum menjalani uji kelayakan di DPR..

"Mungkin ada persaingan, wallahualam saya belum tahu itu. Tapi kalau terjadi persaingan tidak sehat, apalagi mempengaruhi politik ini berbahaya," ujar Chaerudin di Jakarta, Selasa (13/1/2015) malam.

Menurutnya, dalam proses penjaringan calon Kapolri oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sudah sesuai dengan prosedur dimana perwira yang diajukan adalah para jenderal bintang tiga.

Chaerudin mengatakan penetapan status tersangka kepada Komjen Pol Budi Gunawan sangatlah tidak wajar dan berbau politis.

Chaerudin yang menjabat Kapolri di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan dirinya tidak bisa menjawab terlalu banyak terkait penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK, karena tidak mengetahui kasusnya seperti apa.

"Terus terang, saya sendiri tidak bisa jawab terlalu banyak (terkait penetapan BG sebagai tersangka oleh KPK), karena saya sendiri tidak tahu kasusnya seperti apa," katanya.

Namun dia memandang bahwa tidak bisa dipungkiri di era reformasi seperti saat ini banyak pihak yang menginginkan jabatan Kapolri. Semua pihak menurut dia, merasa pantas menduduki jabatan tersebut.

"Sekarang di era reformasi semua orang ingin jabatan Kapolri. Kalau dulu orang itu tahu diri kalau tidak pantas, kalau sekarang setiap orang merasa pantas," nilai dia.

Dia menekankan persaingan menuju kursi Kapolri harus sehat, karena telah ada kriteria yang menjadi persyaratan dalam menduduki jabatan tersebut.

Kriteria itu antara lain berpengalaman di persoalan reserse, karena masalah utama yang dihadapi polisi adalah keamanan publik. Sehingga, Kapolri harus bisa memastikan terpeliharanya keamanan dan ketentraman, serta memerangi kejahatan dengan upaya penyidikan dan pengungkapan kasus.

"Pemimpin kepolisian harus memahami betul masalah itu," kata dia.

Selain itu Kapolri juga harus memahami segala bentuk tugas dari anak buahnya yang bekerja di lapangan.

Chaerudin Ismail mengatakan, saat ini banyak perwira tinggi (pati) yang menincar posisi Kapolri. Hal ini membuat persaingan dalam bursa Kapolri semakin ketat yang berujung dengan konflik internal Polri.

"Maka itu persaingannya harus sehat. Kan di situ ada kriterianya untuk Kapolri, pernah jadi apa. Kriteria dalam menduduki jabatan (Kapolri) itu harus dipenuhi," ujar Chaerudin.

Lebih jauh Chaerudin secara pribadi menilai Budi Gunawan yang pernah menjadi anak buahnya merupakan orang yang memiliki kecakapan selama bertugas. Namun sekali lagi dia menekankan tidak bisa memastikan ada tidaknya permainan dalam penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka.

Sebelumnya, Selasa (13/1) calon tunggal Kapolri yang telah diajukan Presiden Jokowi, Komjen Budi Gunawan telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan suap dan gratifikasi karena yang bersangkutan diduga memiliki transaksi mencurigakan.karena yang bersangkutan diduga memiliki transaksi mencurigakan.. Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka menjelang uji fit and proper test dirinya pada pekan depan.

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan momentum waktu penetapan tersangka Budi Gunawan itu hanya kebetulan saja dan tdak ada unsur politik.

Pascapenetapan Budi Gunawan sebagai tersangka, Komisi III DPR dikabarkan tetap akan melanjutkan proses uji kepatutan dan kelayakan.[Ant/Inilah] 
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger