>
Headlines News :
Home » , » Premium Dihapus, SPBU Asing Bergembira

Premium Dihapus, SPBU Asing Bergembira

Written By Unknown on Minggu, 28 Desember 2014 | 00.02.00

Ilustrasi
Jakarta, Jurnalsulteng.com- Wacana Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas (Migas) yang mengusulkan pemerintah menghapus peredaran premium subsidi atau bahan bakar minyak (BBM) dengan jenis Ron 88 alias premium. Ditanggapi Cemas oleh pengusaha SPBU nasional yang tergabung ke dalam keanggotaan Hiswana Migas. (Baca: Semakin Terbukti Jokowi Adalah Neolib ) 

Ketua II DPP Himpunan Wiraswasta Nasional minyak dan gas bumi (Hiswana Migas) M Ismeth menyebutkan penghapusan BBM tipe Ron 88 sangat dinanti oleh pemilik SPBU asing. Sebab selama ini pemilik SPBU asing susah berkembang karena masih beredarnya BBM jenis premium Ron 88 di Indonesia.Ismeth menjelaskan, beberapa waktu belakangan ini banyak dilihat bahwa SPBU asing yang berada di Indonesia banyak yang menutup usahanya lantaran pemerintah konsisten tetap bermain RON 88 atau premium.

"Kompetitor selama ini mati suri karena pemerintah masih salurkan Ron 88 sedangkan mereka tidak. Artinya nanti produk kita sama dengan kompetitor. Kita susah head to head sama kompetitor. Mereka ranking pertama. Kita ranking 3," kata Ketua II DPP Hiswana Migas M. Ismeth saat diskusi di Waroeng Daun, Jakarta, Sabtu (27/12/2014).

Ismeth meminta Ketua Tim RTKM Faisal Basri untuk bisa menggaris bawahi mengenai margin pelaku usaha SPBU Indonesia yang terus tergerus lantaran kebijakan-kebijakan pemerintah sendiri. Jika wacana penghapusan BBM subsidi tipe premium Ron 88 jadi direalisasikan maka Hiswana Migas meminta pemerintah bertindak adil karena selama ini pengusaha SPBU hanya memperoleh marjin atau keuntungan tipis.

"Jangan sampai terjadi liberasasi. Pengusaha SPBU harus dilindungi. Negara wajib melindungi pengusaha. Tolong dipikirkan juga margin teman-teman yang Rp210 per liter, Saya titip untuk dipikirkan kawan-kawan kami yang menyalurkan Ron 88," jelasnya.

Ditambahkan oleh Ismeth, masyarakat Indonesia juga dipastikan masih banyak yang membutuhkan RON 88. "Masih banyak masyarakat yang memiliki kendaraan dengan RON 88. Banyak pengusaha kecil yang mobilnya pelat hitam," tutupnya.[Indopos]

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger