Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kontribusi akademisi, peneliti dan praktisi dan pengambil kebijakan dalam mengembangkan sistem pengendalian hama pertanian, perkebunan dan karantina yang berkelanjutan.
Selain itu, untuk merancang sistem pertanian yang berkelanjutan dan menjalin kerjasama untuk merumuskan strategi dan teknik pengendalian hama pertanian dan pemukiman.
Ketua Panitia Kegiatan, Prof Shahabuddin Saleh mengatakan, kegiatan tiga hari ini akan diawali dengan pelatihan penyiapan artikel ilmiah untuk online journal system (OJS), Simposium Nasional dan wisata kota (City Tour).
“Dalam Simposium, ada tujuh sub topik yang akan dibahas mulai dari pengelolaan berkelanjutan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) hingga pengendalian hayati dan pestisida biorasional,” kata Shahabuddin, dalamnrilisnya yang diterima Jurnalsulteng.com, Minggu (20/11/2016).
Peserta simposium ini adalah para pemerhati di bidang entomologi pertanian, entomologi kesehatan, biologi, hama dan penyakit tanaman serta bidang pertanian dan kehuatanan secara umum.
Sampai saat ini sejumlah peserta dari pelbagai perguruan tinggi di tanah air telah menyatakan kesiapannya untuk hadir. “Mereka ada yang dari Jambi, Riau hingga Aceh. Kami masih menunggu konfirmasi kehadiran peserta lainnya,” jelas Shahabuddin.
Sebagai pembicara utama, Simposium Nasional ini menghadirkan Guru Besar Bidang Entomologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Intan S Ahmad, Guru Besar Entomologi Institut Pertanian Bogor (IPB) Damayanti Buchori, Guru Besar Fitopatalogi Universitas Hasanuddin (Unhas) Baharuddin Patanjengi dan Guru Besar Ilmu Pertanian Universitas Tadulako (Untad) Muhammad Basir.
Simposium nasional ini bertemakan Pengelolaan Berkelanjutan OPT, Urban Pest dan Agroekosistem untuk kehidupan yang lebih baik.
Panitia berharap, masyarakat Palu dan sekitarnya, khususnya pemangku kepentingan pertanian berkelanjutan dapat mengikuti kegiatan ini. (***)
Kiriman; Amran Amier
0 komentar:
Posting Komentar