Palu, Jurnalsulteng.com - Komite Perpajakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh Yasin mengatakan, Kadin di Sulteng cenderung masih didominasi pelaku usaha di bidang kontraktor sehingga pelaku usaha lain belum mendapat tempat yang sejajar.
"Khususnya di Kabupaten Donggala, Kadin hanya milik sekelompok masyarakat. Kondisi ini jauh berbeda dengan Kadin nasional," kata Yasin menanggapi rencana Musyawarah Daerah VI Kadin Kabupaten Donggala di Palu, Sabtu (21/5/2016).
Rencananya Musda Kadin Donggala akan diselenggarakan pada tanggal 2 Juni 2016. Sampai dengan Mei 2016 jumlah perusahaan yang terdaftar di Kadin Donggala baru 100 buah dan didominasi oleh perusahaan jasa konstruksi.
Yasin memperkirakan perusahaan jasa konstruksi sekitar 60 persen.
"Selebihnya perusahaan galian dan pedagang dan rumah makan," katanya.
Pengurus Kadin ke depan kata Yasin, harus lebih berwarna mengingat ujung tombak dari pergerakan ekonomi di daerah adalah pelaku usaha khususnya sektor riil.
"Ini tugas berat pengurus Kadin ke depan. Kami harus gerakkan pelaku usaha untuk menggerakkan roda perekonomian di daerah," katanya.
Konsultan Pajak itu mengatakan salah satu jasa yang belum diperhitungkan dalam dunia usaha adalah jasa konsultan pajak.
"Kadin harus diberdayakan dan memberi ruang yang luas kepada pelaku usaha di lembaga ini. Kami harus bersinergi dengan pemerintah," katanya.
Direktur CV. Pelangi Roata itu mengatakan untuk mengubah image dan peran Kadin lebih maksimal, perlu kerja cerdas, kompak dan bersinergi dengan pemerintah.
"Citra itu harus diubah," katanya.(***)
Source; Antara
0 komentar:
Posting Komentar