Wakil Gubernur Sulteng H.Sudarto,SH,M.Hum dalam dialog interaktif yang disiarkan langsung melalui RRI di Hotel Batara, Kota Banggai, Rabu (18/11/2015). [Foto; Trisno/JurnalSulteng] |
Hal tersebut dikatakannya dalam dialog interaktif dengan tema Geliat Pembangunan di Kabupaten Banggai Laut, yang digelar RRI dan disiarkan secara langsung dari Hotel Batara, Kota Banggai, Rabu (18/11/2015). Wagub melakukan kunjungan di Banggai Laut sekaligus akan membuka MTQ tingkat Kabupaten Banggai Laut yang akan dibuka malam ini.
Menurut Wagub salah satu contoh yang terlihat yakni, saat ini Kota Banggai sebagai Ibukota Kabupaten sudah tertata dan terlihat banyak pembangunan yang terlaksana dan sedang berjalan.
"Saya yakin Banggai Laut akan menjadi daerah maju dengan memaksimalkan potensi-potensi yang ada," ujarnya.
Sudarto juga mengatakan, dulu sebelum dimekarkan sebagai kabupaten, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan PAD0nya hanya sekira Rp500 juta. Tetapi sekarang kedua kabupaten ini sudah bisa menghasilkan PAD hampir Rp20 miliar.
Wagub Sudarto juga menilai pembangunan infrastruktur di Banggai Laut cukup pesat
Banggai Laut sebagai daerah otonom yang baru dimekarkan pada tahun 2012 dan sebelumnya menjadi bagian dari Banggai Kepulauan yang mekar pada 2 November 1999, saat ini kata Sudarto sudah sangat pesat pembangunannya.
Meski potensi daratan hanya 5 persen dari luas wilayah, tetapi potensi kelautan yang dimiliki Banggai Laut kata Sudarto sangat menjanjikan untuk kemajuan daerah ini.
"Banggai Laut terdiri dari 209 pulau dan 46 pulau yang sudah berpenghuni juga sangat potensial untuk dikembangkan pertanian," ujar Sudarto.
Dalam dialog interaktif yang juga dihadiri Kepala Bappeda Banggai Laut, Adu Abd Rahman,SP,MH itu Wagub sudarto juga mengakui masih perlu peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung pembangunan kabupaten Bangggai Laut.
Untuk peningkatan SDM kata Sudarto, perlu diberikan isentif yang lebih terutama bagi guru, perawat dan bidan di pulau terpencil.
"Mereka itu tulang punggung pemerintah dalam peningkatan SDM, sehingga dengan diberikan isentif yang lebih, mereka jadi betah menjalankan tugas di daerah terpencil," ujarnya.
Khusus untuk Wagub menyarankan, sebaiknya diangkat dari desa setempat, sehingga mereka tidak minta pindah-pindah lagi dan menetap didesanya sendiri.
Sudarto juga menyarankan agar pemerintah Kabupaten Banggai Laut lebih fokus pada pembangunan yang berorientasi kelautan, sesuai dengan geografis yang dimiliki.
Salah satu potensi besar kelautan yang dimiliki hasil-hasil laut, terumbu karang, ikan korapu dan lain-lain.
Potensi wisata bahari Banggai Laut juga sangat menjajikan, terutama terumbu karang. "Disini ada pulau yang dihuni ribuan burung sejenis tekukur, tapi bagian dadanya berwarna emas, sehingga dinamakan burung emas," ujar Sudarto yang pernah mengunjungi pulau tersebut.
Sudarto juga meminta pemerintah Kabupaten Banggai Laut untuk meningkatkan pembangunan sarana transportasi laut dari Banggai-Luwuk-Salakan sampai Muluku Utara. Sedangkan untuk pulau besar, perlu peningkatan sarana jalan, untuk antisipasi musim ombak.
"Dengan makin baiknya sarana transportasi akan meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Selain itu, perlu peningkatan sarana air bersih terutama di pulau-pulau yang sulit mendapatkan air tawar.
Pemerintah Provinsi kata Sudarto, sudah berupaya memberikan bantuan secara bertahap. Beberapa bantuan yang diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan diantaranya melalui bantuan bedah rumah, bantuan mesin ketinting dan sarana pendidikan.
Sudarto juga menyarankan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaku pemboman ikan yang dapat merusak biota laut.
Sementara itu, Kepala Bappeda Adu Abd Rahman,SP,MH mengatakan saat ini Pemerintah Kabupaten Banggai laut sudah melakukan perencanaan pembangunan jangka panjang dengan melakukan perencanaan yang disesuaikan dengan kondisi geografis.
Meski luas daratan hanya 5 persen, tetapi pertanian masih menjadi penyumbang PDRB terbesar yakni sebesar 54 persen.
Sementara untuk peningkatan SDM, pemerintah kabupaten terus berupaya melakukan perbaikan. "Terbukti sudah ada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan skor 68.
"Sedangkan untuk pengentasan kemiskinan sudah mengalami peningkatan, dari 25 persen warga miskin saat baru dimekarkan, saat ini tinggal 18 persen warga miskin," jelasnya.[***]
Penulis/Editor; Sutrisno
0 komentar:
Posting Komentar