>
Headlines News :
Home » , » Sultim Segera Terealisasi, Banggai Raya Masih Angan-angan

Sultim Segera Terealisasi, Banggai Raya Masih Angan-angan

Written By Unknown on Senin, 23 November 2015 | 11.15.00

Warga Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai mengajak Cagub Nomor urut 2 untuk menari dero diakhir kampanye dialogis di Desa Hunduon. [Foto: Trisno/JurnalSulteng]
Luwuk, Jurnalsulteng.com-  Pemekaran Provinsi Sulawesi Timur (Sultim) saat ini tinggal menunggu keputusan Sidang Paripurna DPRD Provinsi Sulteng, untuk selnjutnya diajukan ke DPR RI, DPD RI dan Kementrian Dalam Negeri. Sedangkan isu pemekaran Provinsi Banggai Raya masih berupa angan-angan belaka.

Hal tersebut disampaikan Calon Wakil Gubernur Nomor urut 2, H. Sudarto,SH.M.Hum saat melakukan kampanye dialogis dan tatap muka dengan warga 13 desa se-Kecamatan Luwuk Timur di Desa Hunduon, Sabtu (21/11/2015) malam.

Sudarto mengatakan, dalam melakukan upaya pemekaran daerah tidak semudah membalikkan telapak tangan.

"Tidak bisa pake bim-salabim, kayak sulap saja. Semua pasti ingat bagaimana saya memekarkan Banggai Kepulauan waktu saya masih jadi Bupati Banggai tahun 1999. Semua butuh proses. Omong kosong kalau ada yang bilang bisa memekarkan Banggai Raya dlam 3 bulan. Orang bicara seperti itu karena belum pernah melakukan pemekaran," ujar Sudarto yang disambut applaus ribuan warga.

Sudarto juga menceritakan bagaimana ia menjadi salah satu inisiator pemekaran Sultim saat masih menjadi Bupati Luwuk Banggai pada 2001 lalu.

Saat itu kata Sudarto, masih terjadi perebutan rencana ibukota antara Luwuk dan Poso. Namun akhirnya pada 2006, Kabupaten Poso tetap mendukung pembentukan Provinsi Sultim, namun menyatakan menarik diri dari sebagai bagian Provinsi Sultim dan tetap masuk bagian Provinsi Sulteng. Pernyataan tersebut kata Sudarto, ditandatangi Bupati Poso Piet Inkiriwang dan Ketua DPRD Poso S. Pelima yang diterima Gubernur Sulteng saat itu, HB. Paliudju.

"Karena waktu itu masih terjadi tarik menrik antara Poso dan Luwuk, makanya prosesnya sempat terhenti. Karena tidak mungkin mengajukan dua nama ibukota. Itu bisa menimbulkan perselisihan," jelasnya.

Akhirnya kata Sudarto, pembentukan Sultim kembali direncanakan dengan cakupan wilayah meliputi Kabupaten Banggai, Morowali, Tojo Unauna, Banggai Kepulauan serta dua Kabupaten yang waktu itu belum terbentuk yakni Banggai Laut (Balut) dan Morowali Utara (Morut). Rencana baru itu juga menetapkan Luwuk sebagai Ibukota Provinsi.

"Karena sekarang Balut dan Morut sudah menjadi daerah otonom sendiri, makanya baru bisa diproses. Gubernur Longki Djanggola juga sudah mengeluarkan surat persetujuan. Jadi saat ini  tinggal menunggu pengesahan paripurna di DPRD Provinsi, setelah itu akan dibawa ke pusat untuk disahkan. Insya Allah dalam  waktu  1 tahun Provinsi Sultim sudah disahkan," terang Sudarto yang disambut warga dengan teriakan TERUSKAN .
Warga Hunduo rela duduk di tanah lapang untuk mengikuti kampanya Cagub Nomor urut 2 Sudarto
Sementara soal isu pemekaran Banggai Raya kata Sudarto, itu hanya akal-akalan saja untuk membohongi masyarakat Banggai bersaudara.

"Banggai Raya cakupan wilayahnya baru 3 kabupaten yakni Banggai, Bangkep dan Balut. Masih butuh minimal 2 kabupaten lagi. Sedangkan untuk membentuk provinsi dibutuhkn minimal 5 kabupaten. Sedangkan memekarkan 2 kabupaten lagi, butuh waktu yang panjang. Orang yang mengaku bisa membentuk Banggai Raya dalam 3 bulan karena belum pernah melakukan pemekaran. Saya sudah memekarkan 2 kabupaten, Bangkep waktu masih jadi bupati dan Balut saat menjadi jadi wagub. Dan prosesnya sempat saya urus waktu menajdi anggota DPD-RI," jelasnya yang kembali disambut applaus warga dan teriakan Lanjutkan.

Sudarto juga menyatakan, jika masyarakat ingin membentuk Banggai Raya sah-sah saja, tetapi masih harus menunggu waktu yang cukup lama. "Lebih baik yang sudah ada didepan mata, daripada percaya dengan yang masih angan-angan," ujarnya.

Kampanye dialogis yang dihadiri sekira seribu warga itu diakhiri dengan permintaan warga agar Cagub Sudarto kembali menyanyikan lagu Kota Luwuk dan warga juga mengajak Sudarto untuk ikut menari dero. Warga mengaku rindu dengan sosok Sudarto yang juga mantan bupati mereka selama dua periode.

"Ini lagu nostalgia dengan pak Darto," ujar warga.[***]

Penulis/Editor; Sutrisno

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger