Gubernur Sulteng, Longki Djanggola. |
Palu, Jurnalsulteng.com- Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta pelaksana proyek pembangunan jalan nasional Tomata-Beteleme, Kabupaten Morowali Utara, mulai dari Kepala satuan Kerja (Satker), PPK dan kontraktor bekerja profesional dan diharapkan bisa mempercepat penyelesaian pekerjaan lebih awal dari masa kontrak.
"Sebab jalan ini sangat strategis bagi perekonomian daerah di Kabupaten Morowali Utara dan Morowali yang terkenal sebagai kawasan pertambangan dan industri hasil perkebunan serta kelautan dan perikanan," kata gubernur pada pencanangan dimulainya pembangunan jalan nasional Tomata-Beteleme di Desa Tomata, Rabu (30/9/2015).
Gubernur menekankan hal tersebut karena jalan negara yang menjadi tanggungjawab Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Sulawesi Tengah ini dikenal sebagai jalan negara paling buruk kondisinya di provinsi ini.
(Baca Juga: Jalan Nasional Terburuk di Sulteng )
Bahkan pada 2014, Gubernur Sulteng Longki Djanggola terpaksa memutuskan kontrak terhadap salah satu kontraktor pembangunan jalan Tomata-Pape, Kabupaten Morowali Utara, bernilai Rp46 miliar karena dinilai tidak profesional mengerjakan pekerjaannya.
(Baca Juga: Gubernur Perintahkan Putus Kontrak )
Sementara Kepala Satker PJN Wilayah II Sulawesi Tengah Iskandar Arsyad mengemukakan jalan nasional Tomata-Beteleme sepanjang 52 kilometer ini akan ditangani dalam dua tahap.
Proyek peningkatan yang diresmikan awal pengerjaannya oleh gubernur kali ini adalah proyek tahap I dengan anggaran APBN Rp277 miliar pola tahun jamak 2015-2018 dengan panjang jalan yang akan ditangani 25 kilometer.
Diharapkan tahun berikutnya akan ditender lagi proyek tahap II sepanjang 27 kilometer dengan anggaran sekitar Rp230-an miliar, sehingga pada 2019 jalan nasional ini diproyeksikan sudah selesai dengan konstruksi aspal beton selebar tujuh meter dan bahu jalan kiri-kanan masing-masing dua meter.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono ketika menandatangani kontrak proyek untuk pemenang tender PT. Jasa Konstruksi dan PT. Multi Graha mengingatkan kepada kontraktor agar bekerja profesional dan memberikan laporan progres proyek setiap pekan kepadanya.
"Saya juga minta kontraktor bisa menyelesaikan pekerjaan lebih awal dari masa kontrak. Masak jalan sepanjang 25 kilometer dikerjakan dalam tempo empat tahun (2015-2018). Ini berarti setiap tahun hanya bisa menyelesaikan sekitar tujuh kilometer," ujarnya.
Kasatker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah III Sulteng Iskandar Arsyad juga berdalih bahwa pekerjaan jalan Tomata-Beteleme ini cukup rumit karena konstruksi tanah yang sangat labil serta sulitnya memperoleh material konstruksi di sekitar proyek.
"Kontraktor harus mengambil batu, kerikil dan pasir untuk kebutuhan konstruksi jalan dari wilayah Poso yang jaraknya mencapai 100 kilometer lebih," kata Iskandar beralasan.[***]
Sumber; Antara
Editor; Sutrisno
0 komentar:
Posting Komentar