Presiden FIFA, Sepp Blatter [REUTERS] |
Sebelum kongres pemilihan, FIFA dihantam skandal yang sangat memalukan. Sejumlah petinggi FIFA ditangkap atas tuduhan melakukan korupsi.
Banyak yang berharap, pemilihan presiden FIFA di Zurich, Swiss, Jumat dini hari WIB, tersebut, menjadi awal perubahan. Namun, mereka harus menelan kecewa setelah Blatter akhirnya terpilih untuk kelima kalinya.
"Saya tak bisa melihat FIFA mereformasi dirinya di bawah Blatter. Dia sudah memiliki waktu 16 tahun untuk melakukan reformasi, tapi dia tidak melakukannya," cetus Dyke kepada Sky Sports News.
Blatter kembali terpilih setelah saingannya, Pangeran Ali bin Al Husein, memutuskan mundur di putaran kedua pemungutan suara. Di putaran pertama, Blatter memang menang telah dengan meraup 133 dari total 209 suara. Sementara Pangeran Ali hanya meraih 73 suara.
Sempat muncul wacana kalau Blatter terpilih, maka Inggris akan melakukan aksi boikot di Piala Dunia. Namun, rumor itu langsung dimentahkan oleh Dyke.
"Inggris tak akan menarik diri dari apa-apa dan Anda bisa yakin soal itu. Itu hanya akan menjadi hal yang konyol. Akan ada diskusi saya pikir di FIFA terkait hasil ini dan apa yang harus dilakukan selanjutnya," tegas Dyke.
"Ini adalah awal bukan akhir. Saya pikir akan ada banyak hal yang dimainkan setelah ini," ia menambahkan.[***]
Sumber; Viva
0 komentar:
Posting Komentar