Ilustrasi |
Salah satu penolakan datang dari Persatuan Mahasiswa dan Pemuda Tomini Raya (Permadani raya) menyatakan menolak dilaksanakannya ivent tersebut. Sekretaris Umum Permadani Raya, Moh Mirza melalui Siaran Persnya yang diterima Jurnalsulteng.com, Sabtu (28/2/2015) mengatakan, Sail Tomini tak bersentuhan langsung dengan kebutuhan mendasar masyarakat Parigi-Moutong. (Baca Juga: Hamburkan Duit Rakyat )
Menurut Mirza, hal itu terlihat dari item kegiatan Sail Tomini hanya bersifat seremoni dan memamerkan pesona keperawanan Sumber Daya Alam Parigi-Moutong kepada Investor yang mau berinvestasi menggeruk SDA.
“Sebenarnya tujuan pelaksanaan ivent ini bagus, yakni untuk Merangsang pembangunan daerah pesisir dan kepulauan yang masuk kategori tertinggal. Terutama dalam pengembangan potensi kelautan dan pariwisata. Tetapi item kegiatannya hanya seremoni,” ujarnya.
Dikatakannya, masyarakat Parigi-Moutong yang mayoritas nelayan dan petani tidak akan akan mendapatkan manfaat dari iven nasional ini, karena yang mereka butuhkan bukan pelaksanaan kegiatan akbar seperti Sail Tomini. Tetapi kata Mirza lagi, yang dibutuhkan adalah sebuah program pengembangan ekonomi di sektor yang mereka geluti.
“Misalnya pelatihan petani ataupun nelayan untuk memaksimalkan hasil produksinya atau memberi kesempatan kepada anak petani atau nelayan untuk bisa mecicipi manisnya pendidikan lewat jalur formal dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Mirza juga mengakatan, masyarakat butuh hal-hal yang lebih konkret, sehingga dapat merangsang daerah lain yang masuk kategori tertinggal untuk menjadi lebih maju. “Masih banyak anak-anak Parigi Moutong yang terbatas dalam hal pendidikan karena faktor ekonomi,” imbuhnya.
Yang menjadi pertanyaan kemudian kata Mirza lagi, manfaat apa yang didapatkan masyarakat Parigi Moutong dengan adanya kegiatan nasional yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah itu.
“Karena itu, kami menyatakan menolak Sail Tomini. Kami minta dilaksanakan pendidikan gratis, meminta Pemkab untuk mendorong pembanguna koperasi, untuk memperkuat ekonomi rakyat,” demikian Mirza.[Trs/*]
0 komentar:
Posting Komentar