![]() |
Dewi terbaring di ruang UGD RS Anutapura, setelah nekat minum racun, karena stress setelah dianiaya dan diintimidasi oknum guru di SMAN 1 Marawola, Jumat (19/9/2014). [Foto: Yusrin L/JS] |
Akibat dianiaya gurunya itu, putri ke empat pasangan Suroto dan Khaerani, merasa stres dan nekat ingin bunuh diri dengan nekat meminum racun rumput jenis Polaris, Jumat (19/9/2014).
Ditemui di RS Umum Anutapura Palu, Dewi menuturkan perlakuan sang guru terhadap dirinya yang terjadi pada Senin (15/9/2014) berawal saat dia dan anggota OSIS rapat di ruang Lab Kimia, terjadi keributan kecil.
Tiba-tiba kata Dewi, anak Wakasek bernama Nikmat Putri Utami yang juga sekretaris Osis mengadu ke bapaknya, kalau dirinya dipukul. "Saya dia laporkan ke bapaknya (Imran,red) telah memukul Nikmat dengan menendang. Padahal itu tidak benar. Dan banyak saksi teman-teman diruangan," tutur Dewi yang juga Ketua OSIS di sekolah itu.
Dewi melanjutkan, selang beberapa jam kemudian, datanglah Wakasek yang juga orang tua Nikmat, untuk menyidang dirinya di salah satu ruang kelas yang juga disaksikan Wali Kelasnya, Astriani.
Pada saat itulah dirinya dianiaya dengan cara ditindih kepalanya dan dipukul bahunya. "Saking sakitnya dipukul dibahu sebelah kanan, saya sampai terkencing-kencing menahan sakit," tutur Dewi yg masih terpasang selang infus dihidung dan ditangannya.
Setelah puas menganiaya siswinya, Imran langsung merintahkan Wali Kelasnya untuk dibawa menghadap ke ruangan Ketua BP, Sarlina. Diapun hanya dinasehati Sarlina, bahwa harus sabar, karena sudah begitu sifatnya Wakasek Imran. Siswi tidak boleh salahTidak bisa salah, langsung main kasar.
Keesokan harinya (Selasa, 16/9/2014) lanjut Dewi, orang tuanya diundang pihak sekolah untuk diatur damai. "Awalnya bapak saya berat hati mau damai, karena saya sudah diberlakukan kasar. Tapi karena saya sudah kelas ujian, maka bapak saya menerima ajakan damai dan diminta untuk menandatangani surat pernyataan damai," ujarnya.
Namun anehnya, pada sore harinya, tiba-tiba datang beberapa orang suruhan Imran dengan mengancam akan membakar rumah keluarga Dewi.
"Saya semakin tertekan. Bahkan anaknya pak Imran, semakin menjadi-jadi. Katanya nilai mata pelajaran biologi saya sudah ditahan. Saya jadi stress," kisahnya.
Akibat dari panik dan stress itulah yang membuat dirinya, Jumat (19/9/2014) sekira pukul 12.35 wita Dewi nekat meminum racun rumput jenis Polaris.
Khaerani, ibunda Dewi menuturkan, anaknya pada siang hari (Jumat,red) habis mandi dan masuk kamar seperti biasa. Sementara Khaerani dan suaminya sedang nonton TV. Sedangkan Dewi diketahuinya shalat Dzuhur dan setelah itu terengar mengaji. Tapi setelah itu tidak kedengaran suaranya.
Kakak Dewi yang bernama bernama Ismail curiga, adiknya lama dalam kamar. Diapun langsung mendorong pintu dan didapati adiknya sudah terkapar dengan mulut berbusa.
"Kakaknya langsung teriak. Dewi mati. mulutnya berbusa," tutur Khaerani menirukan teriakan Ismail.
Mengetahui Dewi sekarat, merekapun langsung melarikan Dewi ke UGD RS Anutapura. "Alhamdulillah, untung masih bisa tertolong. Dokter bilang lambat empat jam, sudah sulit diselamatkan," cerita Khaerani pada Jurnalsulteng.com.[Yus]
0 komentar:
Posting Komentar