>
Headlines News :
Home » , » Limbah Tambang Emas Ilegal Cemari Irigasi Toili

Limbah Tambang Emas Ilegal Cemari Irigasi Toili

Written By Unknown on Kamis, 28 November 2013 | 10.17.00


Banggai, Jurnalsulteng.com- Limbah tambang emas tradisional di Desa Arga Kencana, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai saat ini sudah mencemari irigasi sawah petani di wilayah itu. 

Aliran limbah juga sudah masuk ke berbagai sarana dan prasarana umum seperti kolam dan sungai, sehingga berubah warna menjadi kecoklatan disebabkan sisa proses olahan.

Salah satu irigasi yang mulai kelihatan tercemar yakni saluran irigasi di bagian hilir Desa Singkoyo, Kecamatan Toili. Bahkan saluran irigasi yang baru selesai direhab saat ini sudah berubah warna kecoklatan. Kondisi ini sangat dikhawatirkan akan mempengaruhi hasil panen mendatang karena awal Desember 2013 ini akan memasuki musim tanam. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi BWSS III, I Wayan Karnaya,ST.M.SI. sangat menyesalkan hal tersebut karena terkesan adanya pembiaran dari pemerintah setempat.  Menurut Wayan, jaringan irigasi yang dibangun dengan dana miliaran rupiah akan jadi mubazir, bila nantinya hasil panen petani tidak sesuai dengan harapan karena pengairan tercemar limbah tambang emas ilegal.

”Jika kegiatan tanpa izin itu dibiarkan, selain merugikan petani  juga dapat merusak lingkungan dan eksosistem yang ada disepanjang alur sungai tersebut. Bahkan, bisa berakibat buruk terhadap kesehatan masyarakat,” ujar Wayan pada kunjungan di dataran Toili, Jumat (22/11/2013) pekan lalu.

Wayan mengakui, sampai saat ini belum diketahui kandungan kimia yang masuk ke saluran irigasi tersebut karena belum dilakukan uji laboratorium. Namun dari perubahan warna air, sangat memungkinkan adanya pencemaran akibat tambang tersebut.

“Soal kandungan mercuri atau bahan kimia lainnya yang mencemari sungai sebagai sumber air utama irigasi,  memang hanya diketahui setelah adanya uji laboratorium. Tetapi kita semua tahu, yang namanya pengolahan emas pasti menggunakan zat kimia,” imbuhnya.

Wayan juga mengatakan, jangan sampai  rehab irigasi yang baru saja selesai dan menghabiskan dana miliaran rupiah jadi sia-sia karena adanya pencemaran lingkungan.  

“Kami berharap adanya perhatian dari yang berwenag untuk mengatisipasi, jagan sampai pencemaran ini semakin parah yang bisa mengakibatkan gagalnya musim panen yang akan datang,” ujar Wayan berharap.*** 




Keterangan Foto (dari atas-bawah):

1. Limbah tambang emas terlihat mulai melebar hingga perkebunan sawit.
2. Aliran sungai desa yang jadi dangkal, bahkan endapan lumpur limbah tambang emas       sudah menutup permukaan sungai.
3. Saluran irigasi bagian hilir sudah berubah warna kecoklatan, padahal saluran ini baru       saja selesai direhab dan menghabiskan dana miliran rupiah.
4. Wayan Karnaya (baju hijau) saat menunjukkan aliran sungai yang sudah tertutup             endapan lumpur pada Jurnalsulteng.com bersama tim.

Wartawan: Sutrisno Saputro
Foto-foto: Andono Wibisono
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger