Inflasi di Palu Tak Terpengaruh Kenaikan Harga BBM

Jurnal Palu- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah JB Priyono mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak berpengaruh pada tingkat inflasi Kota Palu pada Juni 2013 yang sebesar 0,88 persen.

"Kenaikan harga BBM pada menjelang akhir Juni tidak begitu berdampak pada harga barang," kata JB Priyono di Palu, Senin (1/7/2013).

Dia memperkirakan gejolak harga berbagai komoditas akan bergeliat pada Juli 2013 sebagai dampak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Sebelumnya rencana pemerintah menaikan harga BBM juga tidak terlalu berpengaruh di Kota Palu. Pada Mei 2013 Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini justru mengalami deflasi -0,19 persen.

"Kenaikan harga barang memang terjadi tetapi tidak signifikan," katanya.

Saat ini harga sejumlah komoditas di beberapa pasar tradisional di Kota Palu telah merangkak naik menjelang puasa Ramadhan pada pertengahan Juli 2013.

Sementara itu BPS Sulawesi Tengah mencatat kelompok transpor memicu inflasi di Kota Palu pada Juni 2013.

Sementara andil kelompok transpor terhadap inflasi pada Juni 2013 sebesar 3,40 persen.

Ongkos transportasi itu antara lain terdiri dari tiket kendaraan dan biaya operasional alat transportasi.

Harga suku cadang kendaraan pada Juni mulai meningkat, seperti ban, oli, dan sejumlah perangkat kendaraan lainnya.

Sementara itu Pemerintah Kota Palu beberapa hari sebelumnya telah menetapkan tarif angkutan umum perkotaan sebesar Rp4.000,00 per orang atau naik 33 persen dibandingkan sebelum terjadinya perubahan harga BBM bersubsidi.

Sementara itu harga tiket pesawat terbang juga telah melambung hingga 50 persen akibat memasukinya musim libur sekolah dan menjelang Lebaran.***


sumber:antarasulteng.com