>
Headlines News :
Home » , , » Tinjau Jenazah Santoso, Panglima TNI dan Kapolri: Operasi Tinombala Akan Diperkuat

Tinjau Jenazah Santoso, Panglima TNI dan Kapolri: Operasi Tinombala Akan Diperkuat

Written By Unknown on Rabu, 20 Juli 2016 | 23.28.00

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian didampingi Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Drs Boy Rafli Amar Amar, memberikan keterangan pers usai meninjau jenazah Santoso di RS Bhayangkara Palu, Rabu (20/7/2016). (Foto: Ist) 

Palu, Jurnalsulteng.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantio mengatakan dirinya sudah sepakat dengan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk melanjutkan dan memperkuat Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah, meskipun Santoso, gembong teroris yang diburu dalam operasi tersebut sudah dilumpuhkan.

"Kita manfaatkan momentum ini untuk meningkatkan operasi. Operasi Tinombala tak akan mengendor, malah semakin kuat," katanya kepada pers di Palu, Rabu (20/7/2016) petang, usai melihat dari dekat jenazah Santoso dan Mokhtar di RSU Bhayangkara Palu, bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Dalam kunjungan itu, Panglima TNI dan Kapolri didampingi antara lain oleh Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius, Wagub Sulawesi Tengah Soedarto dan Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi.

Menurut Panglima, Operasi Tinombala akan diperkuat tanpa menambah jumlah pasukan karena pasukan ini sudah cukup dan sangat terpadu serta koordinasinya sangat solid.

Salah satu bentuk perkuatan, kata Panglima, adalah menggelar operasi-operasi teritorial yang tujuannya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar daerah Operasi Tinombala tersebut.

"Rencana pelaksanaan operasi-operasi teritorial ini juga sudah kami laporkan kepada Presiden," kata Jenderal Gatot Nurmantio yang disambut anggukan Kapolri Tito karnavian yang berdiri di samping kirinya.

Operasi teritorial nanti, kata Panglima, akan dilaksanakan atas kerja sama dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah serta instansi terkait lainnya.

"Kita akan bersama-sama dalam operasi ini dan yang akan dominan adalah gubernur," ujar Jenderal Gatot sambil memandang Wagub Sulteng Sudarto yang berdiri di sisi kanannya.

Khusus terkait keberhasilan tim operasi dengan sandi Alfa-29 beranggota prajurit Yonif 515 Raider Brigif 2 Kostrad menembak mati Santoso, Panglima menegaskan bahwa Operasi Tinombala adalah operasi yang penanggungjawabnya adalah Kapolri dan TNI membantu mem-BKO-kan prajuritnya.

"Jadi keberhasilan ini adalah keberhasilan bersama karena operasi ini sangat terpadu, terpadu antara satuan intelijen dan satuan-satuan lainnya di Polri dan TNI. Jadi, hasil ini adalah hasil bersama," katanya tegas.

Ketika ditanya wartawan mengenai rencana TNI memberikan penghargaan kepada prajurit yang tergabung dalam Satgas Alfa-29 yang terdiri atas 13 prajurit Kostrad itu, Panglima mengatakan bahwa penghargaan akan diberikan pada akhir operasi dan tidak hanya kepada satu tim saja tetapi kepada semuanya.

Sementara Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian kembali menegaskan bahwa jenazah yang baru dilihatnya adalah Santoso setelah dilakukan berbagai pemeriksaan, mulai dari sidik jari dan ciri-ciri fisik lainnya serta kesaksian keluarga dan sedang menunggu hasil tes DNA.

Kapolri menghaturkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Panglima TNI, Kasad dan jajarannya serta seluruh personel TNI-Polri yang berada di lapangan atas kerja sama yang solid selama Operasi Tinombala berlangsung hingga mampu melumpuhkan Santoso.

Sebelumnya, Panglima TNI dan Kapolri tiba di Bandara Mutiara masing-masing dengan pesawat khusus dalam waktu berbeda. Pesawat Kapolri mendarat sekitar pukul 15.00 WITA sedangkan pesawat khusus TNI AU yang membawa Panglima TNI dan rombongan mendarat sekitar pukul 16.30 WITA.

Dari bandara, kedua petinggi TNI dan Polri yang didampingi Kasad Jenderal TNI Moelyono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius itu datang bersamaan ke RSU Bhayangkara Palu.

Setibanya di RSU Bhayangkara Palu, rombongan yang didampingi Wagub Sulteng Soedarto dan Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi, langsung masuk ke ruang jenazah dan berada di dalam sekitar 10 menit, lalu keluar memberikan keterangan kepada wartawan.(***)

Source; Antara
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger