Palu, Jurnalsulteng.com- PT Nestle' Indonesia membantah pernyataan Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Anwar Adnan Saleh yang mengaku kecewa saat mengunjungi pabrik cokelat Calleir Nestle di kota Interlaken, Swiss.
(Baca: Gubernur Sulbar Kecewa Swiss Tak Akui Kakao Indonesia )
Dalam klarifikasinya PT Nestle' Indonesia menjelaskan, bahwa kakao yang dihasilkan oleh para petani di Sulawesi Barat digunakan untuk memproduksi produk-produk Nestlé di Jepang, Australia, USA dan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
"Produk-produk tersebut termasuk KITKAT, MILO, NESQUIK dan beberapa produk berbahan dasar susu lainnya," kata Head of Corporate Communication PT Nestlé Indonesia, Nur Shilla Christianto dalam rilisnya yang diterima Jurnalsulteng.com, Jumat (29/4/2016).
Sementara untuk produk-produk yang diproduksi di negara-negara Eropa kata Nur Shilla, dilakukan strategi berbeda dalam pengadaan bahan baku.
"Kami memiliki strategi pengadaan bahan baku yang berbeda. Bahan baku tersebut kami peroleh dari lokasi-lokasi yang secara geografis lebih dekat, yakni dari Pantai Gading di Afrika," jelasnya.
PT Nestle' Indonesia menyatakan sangat penting untuk meluruskan pemberitaan tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman terkait produk Nestle, khusunya bagi petani kakao di Indonesia.
"Itu yang perlu kami sampaikan untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang pengadaan bahan baku produk-produk Nestle," jelasnya.(***)
Rep; Sutrisno
Red; Agus M
0 komentar:
Posting Komentar