Insya Allah Hidayat-Sigit Menang

Hidayat dan Sigit Purnomo Said

Palu, Jurnalsulteng.com- Pesta demokrasi pemilihan Walikota-Wakil Walikota Palu akan menjadi catatan sejarah bagi masyarakat untuk menentukan sosok pemimpin ke depan. Besar harapan warga sosok pemimpin kedepan adalah figur yang benar-benar memiliki visi dan program untuk mewujudkan Kota Palu menjadi yang luar biasa.

Dari sembilan lembaga survey yang kredibel, pasangan Nomor Urut 1 Drs Hidayat- Sigit Purnomo Said menempati urutan pertama, dengan raupan suara 39 persen  sampai 41 persen.

Kondisi ini semakin meyakinkan,  jika prediksi sebagian kalangan bahwa   pasangan Hidayat-Sigit Untuk Ngataku (Dasi Ungu) menjadi jawara atau  pemenang sulit terbantahkan. "Jika melihat hasil survey,  Insya Allah Hidayat-Sigit  akan menjadi pemenang dalam kompetisi kali ini," kata Andono wibisono, Ketua Devisi Media dan Komunikasi (Medkom) Tim Koalisi Dasi Ungu.

Meski demikian kata Andono, seluruh Tim yang tergabung dalam Koalisi Amanat Kebangkitan Rakyat Palu  dan para relawan termasuk pendukung nomor urut 1, tetap solid dan menjaga hal-hal yang muaranya hanya akan merugikan kandidat kita. "Indikator kemenangan ini harus kita jaga dan pertahankan. Jangan pernah terjebak apalagi dicurangi," tambahnya.

Indikator lain yang bisa menjadi barometer yakni adanya pendukung  Hidayat yang tak tergoyahkan sejak Pilkada 2010. Indikator lainnya yakni adanya swing votter yang akan memilih Sigit (Pasha) yang selama ini masih bimbang dalam menentukan pilihan, serta para pemilih pemula.

Calon Walikota Hidayat juga  berpesan kepada seluruh saksi Dasi Ungu untuk mempermudan dan memperjuangkan kepada masyarakat agar dapat menyalurkan hak pilihnya. "Masyarakat jangan dipersulit karena Pilkada itu adalah kegembiraan politik, karena ada indikasi hingga H - 1  masih banyak warga yang belum menerima surat panggilan dari KPPS," tandas Andono.

Menurut Andono berdasarkan instruksi kandidat,  sepanjang masyarakat  memiliki KTP, kartu keluarga (KK),  apalagi terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) harus dipermudah. "Masyarakat itu pemilik hak konstitusi, olehnya jangan pernah disulitkan," pungkas Andono.[***]

Penulis; Agus M
Editor; Sutrisno