>
Headlines News :
Home » , » Sudarto Sambangi Warga Penghasil Kedelai di Dataran Bulan

Sudarto Sambangi Warga Penghasil Kedelai di Dataran Bulan

Written By Unknown on Jumat, 27 November 2015 | 14.47.00

Dengan dipandu Patwal, terjalnya jalan menuju Dataran Bulan tidak menyurutkan niat Cagub Nomor urut 2  Sudarto untuk menyambangi warga di desa penghasil kedelai terbesar di Sulawesi Tengah. [Foto; Trisno/JurnalSulteng]
Tojo Unauna, Jurnalsulteng.com- Calon Wakil Gubernur nomor urut 2, H. Sudarto, SH,M.Hum menyambangi warga di desa-desa terpencil. Salah satunya warga di wilayah yang dikenal dengan nama Dataran Bulan, di Kabupaten Tojo Unauna.

Meski jalan menuju kawasan tersebut cukup terjal dan sulit dilalui kendaraan roda empat, tidak menyurutkan niat Sudarto untuk menyambangi warga Desa Bulan Jaya, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Unauna, Minggu (22/11/2015) malam.

Dinamakan Dataran Bulan, karena wilayah tersebut yang merupakan kawasan transmigrasi asal Jawa, Bali dan Lombok itu letaknya sangat jauh dan berada di atas pegunungan. Bahkan sampai-sampai menjadi gurauan kalau di wilayah tersebut bulan bisa digapai dengan tangan.

"Karena letaknya diketinggian, makanya orang bilang bisa memegang bulan," ujar Sudarto setengah berguarau.

Di kawasan Dataran Bulan terdiri dari beberapa desa diantaranya, Desa Bulan Jaya, Suka Maju, Wana Sari, Giri Mulia dan Mpoa.

Keinginan Sudarto untuk datang ke wilayah tersebut sudah cukup lama direncanakan. Karena itu, meski hari mulai gelap, Sudarto bersama rombongan tetap melanjutkan perjalanan.

Sekira pukul 20.00 WITA, rombongan tiba di Desa Bulan Jaya dan langsung menggelar dialog dengan warga desa lumbung  kedelai di Sulawesi Tengah itu.

Dalam pertemuan dengan warga Sudarto mengaku bangga dengan keuletan petani yang mendiami kawasan tersebut sejak Tahun 1995 itu, sehingga bisa menjadi penghasil kedelai terbesar. Setiap warga rata-rata bisa menghasilkan kedelai sebanyak 2 ton per hektar dengan masing-masing warga memiliki lahan seluas 2 hektar yang ditanami komoditas kedelai.

Warga mengaku senang bisa disambangi Cagub yang juga masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulteng. "Kami senang dengan kedatangan pak Darto di Dataran Bulan. Ini kedua kalinya pak Darto menyambangi kami," ujar Poniran warga Bulan Jaya.

Warga juga mengakui saat ini pembangunan terutama perbaikan jalan sudah jauh lebih baik dibanding beberapa tahun lalu. Jalan menuju dataran bulan saat ini sudah diperbaiki, sebagian sudah diaspal dan sebagian masih dalam tahap pengerasan.

"Pembangunan jalan menuju Dataran Bulan ini sudah dilakukan, saya lihat juga sebagian seedang dalam tahap pengasapalan. Jadi secara bertahap, pemerintah akan terus memperbaiki jalan menuju dataran bulan. Ini sangat penting dilakukan, apalagi daerah ini merupakan pengasil kedelai terbesar di Sulawesi Tengah," ujar Sudarto.

Sudarto juga berjanji akan terus memperjuangkan pembangunan jalan dari Dataran Bulan tembus Toili, di Kabupaten Banggai.

"Dulu sudah pernah dirintis pembangunan jalan untuk bisa tembus ke dataran Toili. Ini akan kita upayakan agar masyarakat Dataran Bulan bisa lebih mudah jika ingin ke Toili," kata Sudarto.
Tim Komunitas Pendukung Pak De Sudarto (Kompas) yang setia mengikuti kunjungan Sudarto ke Dataran Bulan.  [Foto; Trisno/JurnalSulteng]
Usai menggelar dialog dengan warga di Desa Bulan Jaya, Sudarto juga diminta untuk meresmikan asrama putra Pondok Pesantren Khomrul Huda Naahdatulwaton, di Desa Suka Maju.

Pondok pesantren ini merupakan hasil swadaya masyarakat setempat, yang mayoritas merupakan warga transmigran asal Lombok.

Warga meminta Sudarto untuk meresmikan asrama tersebut, karena peletakan batu pertama pondok pesantren itu pada 2014 lalu juga dilakukan oleh Sudarto.

"Dulu peletakan batu pertama pembangunan pesantren ini juga dilakukan oleh pak Darto," ujar Pimpinan Ponpes Khomrul Huda Naahdatulwaton, Moh. Hasan Nain.

Dalam sambutannya Sudarto mengaku bangga dengan sosok muda  Moh. Hasan Nain yang saat ini baru berusia 23 tahun, tetapi sudah bisa mendirikan pondok pesantren.

"Saya kaget melihat pesatnya perkembangan pondok pesantren Khomrul Huda Naahdatulwaton. Waktu peletakan batu pertama, saya sempat pesimis untuk kelangsungan pembangunannya. Tetapi  hari ini saya kagum ada anak muda yang hebat dan bisa mendirikan pondok pesantren," terangnya.

Pondok pesantren Khomrul Huda Naahdatulwaton di Desa Suka Maju saat ini memiliki beberapa ruang belajar dengan 50 satriwan dan santriwati, yang semuanya merupakan anak-anak warga sekitar Dataran Bulan.

Sudarto juga berpesan agar para santri yang belajar di pesantren tersebut tidak hanya diajarkan bahasa Arab, tetapi juga sangat penting untuk diajarkan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

"Meski di desa, saya harap anak-anak juga diajarkan bahasa Inggris," ujar sudarto berpesan.

Peresmian asrama pesantren tersebut juga dihadiri para santri beserta orang tua santri. Peresmian diakhiri dengan makan malam bersama di Pondok Pesantren tersebut, sebelum Cagub Sudarto dan rombongan kembali ke Kota Ampana.[***]

Penulis/Editor; Sutrisno

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger