Wenger dibuat frustrasi dengan performa anak buahnya [AFP] |
Jurnalsulteng.com - Gagal lolos dari 16 besar Liga Champions dalam empat tahun terakhir sepertinya masih menghantui Arsenal. Menjamu AS Monaco pada leg pertama di Arsenal Stadium, Kamis (26/02) tuan rumah takluk 1-3.
Tim yang diarsiteki Leonardo Jardim adalah juara grup F dan memiliki rekor pertahanan terbaik dengan hanya kemasukan satu gol saja. Tetapi dalam duel ini mereka sama sekali tidak bermain defensif.
Mengedepankan keseimbangan antar lini dan kesabaran, Monaco berhasil mematahkan serbuan pemain-pemain Arsenal sehingga tidak mendapatkan shot on target selama lebih dari 20 menit. Joao Moutinho mencoba keberuntungannya dengan tendangan jarak 20 meter, tapi bola melebar.
Lewat menit 20 dari sebuah tendangan sudut, sundulan Giroud belum menemui sasaran dan Monaco yang makin berani bermain ketika menguasai bola, melakukan beberapa kombinasi untuk membongkar pertahanan tuan rumah.
Setelah peluang Alexis Sanchez masih melambung, Geoffrey Kondogbia membawa Monaco memimpin di menit ke-38. Sama sekali tak mendapat pengawalan, ia melepas tendangan keras dari luar kotak penalti dan sial bagi Arsenal karena bola mengenai Per Mertesacker sehingga Ospina mati langkah.
Walau tertinggal, The Gunners belum bisa meningkatkan intensitas. Hingga turun minum keunggulan 0-1 masih untuk Monaco.
Mencoba segera menyamakan skor setelah babak kedua dimulai, Alexis Sanchez mengecoh Abdennour dan menyodorkan bola pada Olivier Giroud, sekali lagi peluang tersebut menguap.
Kegagalan Giroud untuk mengkonversi umpan Cazorla di menit 52 kembali harus dibayar mahal. Lewat serangan sebuah balik, Monaco menggandakan keunggulan.
Pertandingan memasuki menit 53, Anthony Martial melepas umpan panjang ke depan kotak penalti yang berhasil dikuasai Dimitar Berbatov dan dengan dua sentuhan gawang Ospina kembali bergetar.
Empat menit kemudian lagi-lagi Giroud tak mampu menceploskan si kulit bundar, tendangan Alexis diblok Subasic dan dalam posisi terbuka di mulut gawang sontekan Giroud melambung.
Satu jam laga berjalan, tim tamu hampir mencetak gol ketiga. Namun Moutinho tak bisa memanfaatkan kombinasi Berbatov dan Dirar. Tusukan Alexis kembali dimentahkan Subasic, kini Welbeck yang tak bisa memaksimalkan rebound.
Gelombang pergantian pemain dari kedua tim mewarnai sisa pertandingan hingga pada menit pertama injury time menuju akhir pertandingan, tendangan lengkung Alex-Oxlade Chamberlain memperkecil kedudukan menjadi 1-2.
Sayangnya, Yannick Carrasco yang menggantikan Berbatov di menit 75 berhasil merestorasi keunggulan dua gol bagi Monaco. Serangan balik dari sisi kanan, Bernardo Silva memberi umpan ke depan, Carasco berlari dan melepaskan tendangan silang mendatar ke kanan gawang. Menyakitkan bagi Meriam London karena gol itu terjadi di menit keempat injury time. Momen itu menjadi aksi terakhir di pertandingan ini.
Malam Yang Mengerikan
Bermain di hadapan para pendukungnya sendiri, Arsenal justru harus mengakui kehebatan AS Monaco. Dalam leg pertama 16 besar Liga Champions, The Gunners takluk 1-3.
Dalam laga itu, Arsenal punya sejumlah peluang, tetapi lemahnya penyelesaian akhir menjadi masalah terbesar. Dua gol terakhir yang bersarang ke gawang Ospina pun tercipta melalui serangan balik.
Arsene Wenger pun dibuat frustrasi dengan performa anak buahnya. Setelah duel usai, ia menyampaikan sedikit evaluasi atas pertandingan tersebut.
"Saya rasa malam ini sungguh buruk sekali, tapi saya memberi selamat pada Monaco, mereka bertarung sangat baik, memanfaatkan kelengahan kami dengan serangan balik.
"Kami tak memaksimalkan peluang yang ada, dan posisi kami sangat terbuka untuk terjadinya gol kedua dan ketiga." terang Wenger pada Sky Sports.
Tugas berat pun harus dihadapi Meriam London saat bertandang ke Stade Louis II, 18 Maret 2015.[Bola.net]
0 komentar:
Posting Komentar