Deputi Kepala Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT Ridwan Djamaluddin seusai penandatanganan kesepakatan mengemukakan, BPPT memerlukan muara dari teknologi yang dihasilkan. “Apa yang sudah dikaji akan diterapkan. Muara itu tidak mudahdengan proses industrialisasi di Indonesia yang berkurang,” ujar Ridwan.
Ia menambahkan bagi masyarakat, hal tersebut menjadi penting untuk membantu produktivitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. Kerja sama penerapan teknologi untuk pengembangan sumber daya alam di wilayah pesisirlaut di sekitar lokasi proyek Donggi Senoro LNG yang berlokasi di wilayah Kabupaten Banggai, antara lain mencakup penerapan teknologi pengembangan sumber daya wilayah pesisir laut, penerapan teknologi informasi kelautan dan perikanan, dan penerapan teknologi perikanan.
Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT M Sadli menyampaikanbahwa kerja sama tersebut sejalan dengan arah kebijakan pemerintah ke depan, yang fokuspada kelautan, membentuk desa mandiri yang tangguh, dan memperkuat para nelayan yangberada di wilayah pesisir.
Adapun teknologi yang terkait dengan pesisir dan laut yang dapat diterapkan antara lain teknologi untuk menentukan lokasi ikan dan rumpon pintar.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Donggi-Senoro LNG Gusrizal menyampaikan bahwa nelayan merupakan salah satu mata pencaharian utama masyarakat pesisir di Kabupaten Banggai, termasuk di tiga kecamatan di wilayah sekitar proyek DSLNG.
Diharapkan kerja sama dengan BPPT dapat diaplikasikan secara optimal sehingga memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Demikian disampaikan humas DSLNG Doty Damayanti dalam pesan elektroniknya kepada Jurnalsulteng.com, Minggu (19/10/2014). [Bob/*]
0 komentar:
Posting Komentar