Jakarta, Jurnalsulteng.com - Berkoalisi dengan PKS merupakan malapetaka bagi demokrasi dan bangsa ini.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris DPD Partai Demokrat, Sulawesi Tengah, Talitti Paluge, yang dilansir INILAH.COM, Kamis (6/2/2014).
Menurut Talib, sapaan akrabnya, saat ini Partai Demokrat tidak mungkin berpikir untuk kembali berkoalisi dengan PKS sebelum merubah cara dan gaya politiknya.
"PKS itu ingin bekuasa tapi seolah-olah di depan publik idealis, telah diberikan jatah menteri yang banyak oleh SBY tapi belum mensyukuri," kata Talib.
PKS, lanjut Talib, diibaratkan Partai yang tidak syukur nikmat, terkesan hanya mengurus kekuasaan dan tidak mengurus umat.
PKS telah menorehkan sejarah koalisi yang buruk di negeri ini. Berada dalam koalisi tapi merongrong kebijakan pemerintah, seolah-olah demi kepentingan rakyat padahal demi kepentingan kekuasaannya.
"Tujuan koalisi itu adalah bersama-sama membangun untuk kepentingan bangsa dan negara, maka koalisi dibentuk untuk sebuah kemenangan politik dan juga dinamisasi politik," kata Talib serius.
Bukan dibentuk minta jatah menteri atau sejenisnya. Hal ini dikatakan Talib sebagai sesat koalisi hanya bagi-bagi kekuasaan untuk kepentingan pragmatis belaka.
"Harapan kita kedepan partai politik seperti PKS harus ditinggalkan karena bisa memperburuk demokrasi dan dinamisasi pemerintahan antara DPR dan presiden," kata pengusaha muda ini.***(inilah)
0 komentar:
Posting Komentar