Jakarta, Jurnalsulteng.com- Pemerintah mengancam akan mempermalukan pengguna mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) yang menggunakan bahan bakar minyak bersubsidi. "Kalau ada yang nekat menggunakan Premium, difoto saja biar dipermalukan," kata Menteri Perindustrian M.S Hidayat, saat ditemui di Trade Expo Indonesia (TEI) ke-28 di arena PRJ, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, (16/10/ 2013).
Dalam beberapa hari terakhir, foto mobil murah pengguna Premium beredar di sebuah situs berita. Menurut Hidayat, pemilik mobil murah yang nekad menggunakan bahan bakar bersubsidi sebenarnya tak banyak. "Tapi dari sekian ribu orang ada beberapa yang nyeleweng, ya itu difoto saja. Dipermalukan, nomornya (nomor pelat kendaraan) juga difoto," katanya.
Meski mengancam akan mempermalukan, Hidayat mengakui hingga kini pemerintah masih menggodok regulasi yang melarang penggunaan Premium sebagai bahan bakar mobil murah. "Nanti juga ada kerja sama dengan SPBU untuk membuat aturannya ya," ujarnya.
Hanya saja, ia belum bisa memastikan kapan peraturan itu akan diterbitkan. "Secepatnya," ujarnya ketika didesak wartawan.
Untuk sementara, katanya, sanksi yang bisa diterapkan adalah sanksi sosial. "Untuk sementara ya sanksi sosial saja. Untuk sementara kan begitu dulu, difoto," ujarnya.
Hadirnya mobil LCGC sempat memicu protes. Konsumsi Premium diperkirakan bakal membengkak setelah mobil-mobil murah ini melaju di jalan raya. Namun, dalam beberapa kesempatan, pemerintah menegaskan mobil murah ini dilarang menggunakan Premium.***
sumber:tempo.co
Dalam beberapa hari terakhir, foto mobil murah pengguna Premium beredar di sebuah situs berita. Menurut Hidayat, pemilik mobil murah yang nekad menggunakan bahan bakar bersubsidi sebenarnya tak banyak. "Tapi dari sekian ribu orang ada beberapa yang nyeleweng, ya itu difoto saja. Dipermalukan, nomornya (nomor pelat kendaraan) juga difoto," katanya.
Meski mengancam akan mempermalukan, Hidayat mengakui hingga kini pemerintah masih menggodok regulasi yang melarang penggunaan Premium sebagai bahan bakar mobil murah. "Nanti juga ada kerja sama dengan SPBU untuk membuat aturannya ya," ujarnya.
Hanya saja, ia belum bisa memastikan kapan peraturan itu akan diterbitkan. "Secepatnya," ujarnya ketika didesak wartawan.
Untuk sementara, katanya, sanksi yang bisa diterapkan adalah sanksi sosial. "Untuk sementara ya sanksi sosial saja. Untuk sementara kan begitu dulu, difoto," ujarnya.
Hadirnya mobil LCGC sempat memicu protes. Konsumsi Premium diperkirakan bakal membengkak setelah mobil-mobil murah ini melaju di jalan raya. Namun, dalam beberapa kesempatan, pemerintah menegaskan mobil murah ini dilarang menggunakan Premium.***
sumber:tempo.co
0 komentar:
Posting Komentar