>
Headlines News :
Home » , , » Klaim Penerimaan Bintara Polri Gratis, Kapolda Sulteng Diteriaki Huuuuuuuuu.....

Klaim Penerimaan Bintara Polri Gratis, Kapolda Sulteng Diteriaki Huuuuuuuuu.....

Written By Unknown on Selasa, 22 Oktober 2013 | 13.24.00

Palu, Jurnalsulteng.com- Ratusan camat yang menghadiri rapat koordinasi gubernur, bupati dan wali kota serta para camat se-Sulteng di Palu, Senin (21/10/2013), spontan bergumam huuuu saat Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto mengucapkan kalimat; "masuk polisi tidak perlu bayar."

Peristiwa itu terjadi saat Kapolda Sulteng Ari Dono mendapat kesempatan kedua setelah Gubernur Longki Djanggola untuk memaparkan upaya polisi mencegah dan mengatasi konflik serta terorisme dihadapan peserta rakor yang berjumlah sekitar 350 orang.

Ketika itu, Ari Dono menyinggung soal kuota masuk bintara Polri 2013 di Polda Sulteng yang tidak sanggup dipenuhi oleh putra/putri daerah ini sehingga sebagian kuota itu terpaksa diambil oleh daerah lain.

Ia mengemukakan bahwa pada penerimaan bintara polri beberapa bulan lalu, Polda Sulteng mendapat kuota lebih 300 orang, namun yang mendaftar hanya 600-an orang. Akibatnya, jumlah personel yang lolos seleksi hanya sekitar 200 orang, sehingga terpaksa sisa kuota itu diambil oleh daerah lain.

"Sudah diberi peluang banyak untuk mengisi kuota menjadi anggota Polri, toh tidak bisa dipenuhi. Malah masih ada yang menuding bahwa masuk polisi harus bayar," ujar Ari Dono yang spontan disambut gumaman huuuuuu oleh para camat.

Kapolda berkata lagi; "akibat tudingan seperti itu (masuk polisi harus bayar), maka yang pinter-pinter tidak mendaftar masuk polisi karena tidak punya uang," lagi-lagi disambut dengan ucapan spontan sebagian besar camat: "betul itu pak, betul itu."

Ari Dono, pria kelahiran Bogor 1961 dan lulusan Akpol 1985 itu kemudian menguraikan panjang lebar soal sistem rekrutmen anggota Polri yang melibatkan banyak anggota panitia dan pengawas internal dan eksternal sehingga tidak ada celah untuk nepotisme dan suap di dalam proses penerimaan.

"Dengan sistem rekrutmen seperti ini, saya jamin tidak ada bayar-bayaran. Hapuskan image bahwa masuk polisi harus bayar," katanya dengan nada tegas namun masih tetap disambut dengan gumaman huuuuu sebagian peserta Rakor seolah tak yakin dengan ucapan Ari Dono.

Akibat tidak terpenuhinya kuota penerimaan bintara Polda Sulteng 2013 itu, Ari Dono kemudian mempersiapkan penerimaan bintara Polri berikutnya lewat sistem jemput bola.

Semua Kapolres, kata ayah empat orang putera/puteri itu, diperintahkan untuk mencari siswa-siswa SMA yang akan lulus, yang secara fisik, kesehatan dan intelektual memenuhi kualitas standar menjadi anggota Polri guna dibina secara khusus.

"Kita akan menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah dan Dinas Pendidikan tiap daerah untuk membina anak-anak itu secara khusus dengan harapan setelah lulus mereka bisa mengikuti seleksi penerimaan anggota Polri. Tapi kalau mereka tidak mau juga masuk Polri, ya nggak apa-apa," ujarnya.

Polda Sulteng, kata Ari Dono, masih sangat membutuhkn tabahan personel karena jumlh personel saat ini masih belum memadai dengan perbandingan seorang polisi melayani lebih 3000 masyarakat, apalagi secara geografis, daerah ini sangat luas dengan tingkat kepadatan penduduk yang rendah.***

sumber:antarasulteng.com
Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger