Jakarta, Jurnalsulteng.com -Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum tergeser dari posisi puncak dalam survei calon presiden. Survei Alvara Research Center terhadap kelompok kelas menengah pada Juli-Agustus 2013 kembali menempatkan Jokowi pada peringkat pertama dengan tingkat kelayakan 24,8 persen dan elektabilitas 22,1 persen. Survei tersebut diselenggarakan dengan metode wawancara tatap muka secara acak di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Surabaya, Makassar, Bandung, dan Semarang. Jumlah responden sebanyak 1.532 orang dengan rentang usia 20 hingga 54 tahun dan pengeluaran Rp 4 juta per bulan.
Pemilihan kelas menengah sebagai responden, kata Hasan, dilakukan dengan pertimbangan kelompok masyarakat itu dapat mempengaruhi pemilih dari kalangan bawah dan atas. Pemilihan responden ini diyakini tepat karena, berdasarkan penelitian, keputusan kalangan menengah mendominasi pola pemilihan dalam sejumlah pemilihan kepala daerah.
Menurut pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, Jokowi tak hanya populer di kalangan menengah tapi juga terkenal di kalangan atas dan bawah. "Dia itu media darling, yang punya panggung dan momentum," ujarnya.
Sejawat Jokowi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpendapat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo cocok menjadi presiden. Mantan Wali Kota Solo itu, ujarnya, mempunyai kapasitas sebagai pemimpin. "Beliau mengarahkan gini-gitu, itu baru pemimpin," tutur politikus Partai Gerindra tersebut di Balai Kota Selasa lalu.
Ia juga tak rela bila sejawatnya itu hanya menjadi calon wakil presiden. Itu terlihat ketika ia menjawab pertanyaan wartawan tentang kabar yang beredar bahwa Jokowi menjadi pendamping Dahlan Iskan, Menteri BUMN. "Sayang, Pak Jokowi jadi wakil," ucap politikus Partai Gerindra yang akrab disapa Ahok ini.
Pemilihan kelas menengah sebagai responden, kata Hasan, dilakukan dengan pertimbangan kelompok masyarakat itu dapat mempengaruhi pemilih dari kalangan bawah dan atas. Pemilihan responden ini diyakini tepat karena, berdasarkan penelitian, keputusan kalangan menengah mendominasi pola pemilihan dalam sejumlah pemilihan kepala daerah.
Menurut pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, Jokowi tak hanya populer di kalangan menengah tapi juga terkenal di kalangan atas dan bawah. "Dia itu media darling, yang punya panggung dan momentum," ujarnya.
Sejawat Jokowi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpendapat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo cocok menjadi presiden. Mantan Wali Kota Solo itu, ujarnya, mempunyai kapasitas sebagai pemimpin. "Beliau mengarahkan gini-gitu, itu baru pemimpin," tutur politikus Partai Gerindra tersebut di Balai Kota Selasa lalu.
Ia juga tak rela bila sejawatnya itu hanya menjadi calon wakil presiden. Itu terlihat ketika ia menjawab pertanyaan wartawan tentang kabar yang beredar bahwa Jokowi menjadi pendamping Dahlan Iskan, Menteri BUMN. "Sayang, Pak Jokowi jadi wakil," ucap politikus Partai Gerindra yang akrab disapa Ahok ini.
0 komentar:
Posting Komentar