Juru bicara Polda Sulawesi Tengah AKBP Soemarno di Palu, Minggu (27/5), mengatakan bahwa sembilan orang itu diduga berperan mengerahkan massa dan melakukan pembakaran 24 rumah saat terjadi bentrok di Kabupaten Sigi pada hari Minggu (19/5).
"Kami juga mencurigai ada pihak lain yang turut berperan dalam bentrok. Akan tetapi, kami masih melakukan pendalaman," katanya.
Dia tidak menyebutkan nama-nama tersebut serta dari asal desa para pelaku bentrok. "Kalau disebutkan nanti mereka melarikan diri," katanya.
Kendati demikian, kata dia, polisi belum bisa menangkap orang-orang yang dicurigai berperan besar dalam menyulut bentrok yang melibatkan warga Desa Pesaku dan Desa Sidondo II.
"Saatnya belum tepatlah," katanya.
Penyebab bentrok itu sendiri diduga terkait dengan masalah tapal batas kedua desa yang kebetulan berada di kecamatan berbeda.
Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mencari penyebab terbakarnya 24 rumah.
Berdasarkan penyeledikan sementara rumah itu dibakar oleh sekelompok orang karena saat oleh TKP terdapat botol yang diduga berisi bensin.
Gubernur Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan bahwa bentrok hanya menyisakan duka dan kepedihan, terutama pada perempuan dan anak.
"Tidak ada gunanya berkelahi. Kalau ada permasalahan, selesaikan secara kekeluargaan dengan pemerintah setempat," katanya.
Longki juga meminta wartawan tidak terlalu berlebihan saat memberitakan kejadian bentrok karena akan merugikan daerah sendiri.***
sumber:antarasulteng.com
0 komentar:
Posting Komentar