
Seorang wartawan Parigi Moutong Aslan Laeho yang dihubungi dari Palu, Minggu, mengatakan laporan tersebut dilakukan pada Sabtu (4/5) di Polres Parigi Moutong dengan menyebut sebagai tindakan pencemaran nama baik dan perbuatan tindakan tidak menyenangkan.
Anggota DPRD Sulawesi Tengah yang dilaporkan tersebut bernama Amrullah Almahdali yang diduga melakukan pelecehan profesi wartawan berupa adanya pernyataan yang menyebutkan jurnalis media cetak di kabupaten tersebut tidak bisa dipercaya lagi karena tidak menulis sebuah berita yang seharusnya diketahui publik.
Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat sore (3/5). Saat itu Amrullah turut melakukan orasi bersama LSM di depan Kantor DPRD Parigi Moutong.
Bahkan, saat dikonfirmasi oleh wartawan terkait pernyataan tersebut, Amrullah marah dan melempar jurnalis televisi, Ahmad Ibrahim, dengan sebuah botol air mineral.
Amrullah juga mendorong seorang wartawati yang hendak melakukan konfirmasi dengan menyentuh dada bagian kiri.
Aslan yang turut mendampingi Ahmad dalam melaporkan kejadian itu mengaku akan mengawal kasus tersebut hingga diselesaikan. "Kita memiliki bukti rekaman gambar," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun menyebutkan, beberapa waktu sebelumnya sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) mengemukakan bahwa seorang bakal calon Bupati Parigi Moutong diduga melampirkan ijazah palsu untuk persyaratan pilkada di kabupaten tersebut.
Namun sejumlah wartawan di Kabupaten ParigiM tersebut tidak memberitakan kasus tersebut.
Olehnya Amrullah Almahdali yang juga merupakan salah satu tim sukses salah satu calon lainnya menduga wartawan media cetak tersebut telah dibayar agar tidak memberitakan kasus dugaan ijazah palsu tersebut.
Sementara itu Kapolres Parigi Moutong AKBP Yusuf Hondawan Naibaho mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi.***
Sumber:antarasulteng.com
0 komentar:
Posting Komentar