Jurnal Palu- Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, merilis Kota Palu mengalami deflasi sebesar -0,10 persen pada Maret 2013. Deflasi yang terjadi dengan indeks dari 143,42 pada Februari 2013 menjadi 143,27 pada Maret 2013.
Demikian dilansir dari situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, Senin (1/4/2013). Disebutkan, pada tingkat nasional dari 66 kota pantauan,58 kota mengalami inflasi, sedangkan 8 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 1,73 persen dan deflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar -2,63 persen. Kota Palu menduduki peringkat ke-7 deflasi tingkat nasional dan ke-2 tingkat daerah Kawasan Timur Indonesia. Kenaikan angka indeks terjadi pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,02 persen,Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,06 persen, Kelompok Kesehatansebesar 0,47 persen dan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 1,12 persen. Pada saat yang samapenurunan indeks terjadi padaKelompok Bahan Makanan sebesar -1,11 persen danKelompok Sandang sebesar -0,43persen. Sementara itu Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan ini tidak mengalami perubahan. Sementara dari 7 kelompok pengeluaran, pada Maret 2013 kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi/deflasi sebesar -0,29 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,004 persen, kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,01 persen, kelompok sandang -0,02 persen, Kesehatan 0,02 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0 persen, dan Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,17 persen. Laju Inflasi tahun kalender sampai dengan bulan ini sebesar 0,65 persen. Sedangkan laju inflasi Year On Year (Maret 2013 terhadap Maret 2012) sebesar 5,97 persen. (JS-001)
Demikian dilansir dari situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, Senin (1/4/2013). Disebutkan, pada tingkat nasional dari 66 kota pantauan,58 kota mengalami inflasi, sedangkan 8 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 1,73 persen dan deflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar -2,63 persen. Kota Palu menduduki peringkat ke-7 deflasi tingkat nasional dan ke-2 tingkat daerah Kawasan Timur Indonesia. Kenaikan angka indeks terjadi pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,02 persen,Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,06 persen, Kelompok Kesehatansebesar 0,47 persen dan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 1,12 persen. Pada saat yang samapenurunan indeks terjadi padaKelompok Bahan Makanan sebesar -1,11 persen danKelompok Sandang sebesar -0,43persen. Sementara itu Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan ini tidak mengalami perubahan. Sementara dari 7 kelompok pengeluaran, pada Maret 2013 kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi/deflasi sebesar -0,29 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,004 persen, kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,01 persen, kelompok sandang -0,02 persen, Kesehatan 0,02 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0 persen, dan Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,17 persen. Laju Inflasi tahun kalender sampai dengan bulan ini sebesar 0,65 persen. Sedangkan laju inflasi Year On Year (Maret 2013 terhadap Maret 2012) sebesar 5,97 persen. (JS-001)
0 komentar:
Posting Komentar