>
Headlines News :
Home » , , » TP Pemkot Palu Kirim Surat Terbuka untuk Anggota Dekot

TP Pemkot Palu Kirim Surat Terbuka untuk Anggota Dekot

Written By Unknown on Rabu, 21 September 2016 | 09.55.00

Tim Pendamping Pemkot Palu sedang melakukan asistensi pengajuan anggaran salah satu SKPD. Asistensi dilakukan untuk transparansi anggaran yang rasional dan proporsional. (Ist)


Palu, Jurnalsulteng.com - Keberadaan Tim Pendamping (TP) yang dibentuk Walikota Palu Drs. Hidayat,M.Si nampaknya masih membuat beberapa anggota dewan kota (Dekot) Palu belum move on. Hal ini terlihat dari statement-statement yang dilontarkan Hamsir, salah satu anggota dekot terkait keberadaan TP Pemkot Palu, di salah satu media cetak dalam beberapa hari terakhir.

Terkait statement tersebut, salah satu anggota TP Pemkot Palu Andono Wibisono membuat surat terbuka melalui akun Facebook pribadinya. Surat terbuka itu diposting berkaitan dengan Hari Perdamaian 21 September 2016.

Dalam surat terbuka yang diberi judul Hargai Penyapu Jalan itu Andono menilai, statement yang dilontarkan Hamsir merupakan statement daur ulang yang kembali dimunculkan.

Berikut Surat Terbuka yang diposting Rabu (21/9/2016) pagi:

HARGAI PENYAPU JALAN
(Benih Cinta Menyemai Perdamaian)
SEPERTInya dalam sepekan ini pemberitaan soal Tim Pendamping (TP) Pemkot Palu menjadi hiasan 'satu' dr media cetak di kota ini.

Izinkan pagi yg indah ini sy ingin menulis dan mengoreskan sesuatu bukan utk menusuki hati yg bersemayam di kalam qolbu. Atau populernya merusak sanubari siapapun. Sy ingin menebar kasih utk menuai perdamaian di hari Perdamaian; 21 September 2016.

Adalah anggota Dekot yg mulia dan sy hormati saudara Hamsir. Dari Fraksi Hanura. Dlm sepekan ini mendaur ulang informasi dan statmen menyoal eksistensi, tupoksi, amunisi dan caci maki pd TP sebanyak 15 orang. 

Saya awalnya ingin memprakarsai undangan pada lembaga yg terhormat itu utk berdialog, berdebat, beragurmentasi bahkan sampai berapa hari, dimanapun, disaksikan siapapun, & kapanpun. Sayangnya, lagi-lagi masih banyak kawan kawan TP yg bijaksana, arif dan bestari. Mereka bahkan menasehati jangan terpancing tapi biarlah itu amunisi utk Laporan Penistaan Kehormatan.

Saya ingin pula menemui anggota dewan terhormat Hamsir F Hanura utk mengajak apapun, dimanapun, disaksikan siapapun. Tapi lagi-lagi saya berfikir sy bukan apa apa, bukan siapa siapa dan tdk akan beliau terhormat ladeni. sy tak lebih mulia dari saudaraku para tukang sapu jalanan...
Mengapa kami di TP 'geram, marah dan terkoyak hati nurani' ada sebuah kalimat yg sulit hati siapapun menerimanya. Bahwa lebih baik honor, atau salary atau apapun namanya utk TP lebih baik digunakan utk penyapu jalan, kutipan pernyataan Hamsir, anleg terhormat itu.

Bpk Hamsir yg terhormat sebaikx sbg anleg menggunakan kekuasaan yg ada padax utk menginvestigasi kerja kerja TP dlm kurun 6 bln ini. Lagi apa mereka tiap hari? Apa cuma duduk duduk saja? Apakah hanya perjalanan ke daerah daerah, apakah TP kerjax hanya 'menjilat atau baslaber' pantat WALIKOTA atau kerjax hanya di ruangan walikota 'bacodo codo' bicara dan takut jabatan hilang ????

Bpk Hamsir yg terhormat dan anleg kota lainx yg msh menyoal TP. Akibat akibat pemberitaan itu sy yg lemah iman ini disadarkan kembali akan kerja kerja dulu nyaris dua periode meliput di dewan propinsi. Sy ingat singa deprov kala itu almarhum Safrun Abdullah, Yus Mangun, Nawawi Sang Kilat, dan Muharram Nurdin. Statmen keras beliau beliau itu memerahkan telinga siapapun yg menegasi akan tugas seorang parlemen. Akhirx sy hanya bisa tersenyum.

Kabarnya TP disalary 5 juta rupiah dipotong pajak 15 %. Walhasil sisa 4,250 juta. Bila dibagi dg kinerja selama 6 bln yg rata rata 26 hr kerja bahkan sabtu dan minggu kami hanya dihargai 163 ribu rupiah perhari. Tanpa BBM tanpa tunjangan tanpa apapun lagi. Dan hingga kini kami pun blm kenapa kenapa. Bisa dicari literasi setara tenaga ahli berapa selaryx. Makassar sj 30 jt/org/bln. Bisa studi banding lacak harga sebuah tenaga ahli ???? Terus terang kami pun tdk pernah diperlihatkan BAPPEDA kota soal salary itu hingga tdk ada kesemena menaan kami menetapkan utk kepentingan kami.....publik agar tau dan membuka mata !!!!

Bpk Hamsir yg terhormat, di wall ini sy pribadi sbg anggota TP Pemkot Palu berharap ada panggung yg bisa kelak nanti kita dipertemukan. Menyoal kepentingan rakyat kota, dana sosial dan hibah, program dan kegiatan entah proyek fisik atau non fisik. Saya berjanji akan HADIR di sana !!!! tentunya bersama sama bapak bapak yg terhormat. Agar tdk hanya output tapi outcame kita perdebatkan.

Bila kelak TP tdk layak dan lebih mulia dr penyapu jalan seperti bpk katakan, ingatkan sy utk MUNDUR selaku pribadi.
Terima kasih songgompoasi tabe lee pak Hamsir anleg yg terhormat. Sy yakin kritik pedas bpk akan sama sama kita persembahkan utk kinerja pd rakyat Palu yg lebih baik.

Itulah surat terbuka yang dikirimkan Andono.
Sontak surat terbuka tersebut mendapatkan tanggapan dari masyarakat.





Rep/Red; Sutrisno



Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger