Proyek pekerjaan jalan. [Ilustrasi/Dok. JurnalSulteng] |
Palu, Jurnalsulteng.com- Proyek pembangunan jalan ruas Sibayu-Karya Mukti, Kabupaten Donggala, Sulteng 2015 diduga sarat nuansa kongkalikong, antara pejabat dinas tehnis, kontraktor maupun pemilik perusahaan.
Hasilnya, pekerjaan yang mestinya selesai tepat waktu, berkualitas sesuai spesifikasi tertuang dalam RAB (rencana anggaran biaya) akhirnya meleset. Hal ini keluhkan warga Desa Sibayu yang melihat ada papan proyek tapi tidak nampak aktivitas. Aktivitas pekerjaan baru berlangsung di akhir Desember 2015
Fakta di lapangan terlihat, hingga Rabu (23/12/2015) pengaspalan jalan hanya sampai di Kampung Baru, yang letaknya tak jauh dari Desa Sibayu yang menajdi titik awal pekerjaan. Sementara, dibeberapa titik baru dilakukan pekerjaan cutting tepi jalan.
Proyek jalan yang melekat di Dinas PU Donggala yang dibandrol Rp4 Miliar lebih melalui APBD Donggala 2015 itu diketahui dimenangkan PT. Adas Sejahtera, milik Endi Hermawan. Tetapi, status perusahaan tersebut dipinjam pakai oleh pengusaha bernama Ahu, untuk memenangkan tender proyek tersebut.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, pemilik perusaahan Endi Hermawan sudah mengambil uang muka sepenuhnya. Bahkan, Ahu sebagai pengguna perusahaan juga sudah menambahkan Rp500 juta untuk pekerjaan tahap awal. Sayangnya, jalan yang mesti sudah dikerjakan sejak beberapa waktu lalu, sempat mangkrak.
Untuk menjaga agar proyek tersebut terlihat dikerjakan, maka pekerjaan tersebut diambil alih oleh Rudy Chandra pemilik PT Sapta Unggul.
Direktur PT. Adas Sejahtera Endi Hermawan yang dikonfirmasi menngakui jika perusahaannya dipakai Ahu untuk pekerjaan tersebut. Alasannya masih satu group, tetapi soal tanggungjawab pekerjaan menjadi tanggungjawab Ahu sebagai peminjam perusahaan.
Dihubungi via telepon, Selasa (22/12/2015) Endi juga membantah telah mengambil uang ke kontrkator atas pekerjaan jalan dimaksud. "Itu hanya cerita di bikin-bikin, tidak suka lihat orang sukses. Dan biasa dilakukan kontraktor," tepis mantan Ketua HIPMI Sulteng itu.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Donggala, Hepi Ramli Noor, yang dikonfirmasi via SMS tidak memberikan jawaban. Bahkan saat ditelepon via selulernya juga tidak diangkat, padahal terdengar nada masuk. [***]
Penulis; Yusrin
Editor; Sutrisno
0 komentar:
Posting Komentar