>
Headlines News :
Home » , » GP Ansor: Jangan Membawa Organisasi dalam Politik Praktis

GP Ansor: Jangan Membawa Organisasi dalam Politik Praktis

Written By Unknown on Selasa, 10 November 2015 | 13.13.00

Palu, Jurnalsulteng.com- Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Tengah (Sulteng) meminta kadernya untuk tidak membawa-bawa organisasi dalam politik praktis. Khususnya dalam menghadapi Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur 2015.

Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua Bidang Kebanseran PW GP Ansor Sulteng, Muhdar Ibrahim dalam rilisnya yang diterima Jurnalsulteng.com, Selasa (10/11/2015).

Menurut  Muhdar, himbauan ini dikeluarkannya terkait beredarnya foto kader Ansor di media sosial (facebook), yang menggunakan mobil branding calon gubernur/wakil gubernur nomor urut 1 dengan menyandingkan logo Banser Ansor .

Muhdar menegaskan, bahwa GP Ansor adalah organisasi kepemudaan badan otonom Nahdlatul Ulama yang tidak berafiliasi kepada salah satu partai politik tertentu. Karena itu kata Muhdar, tidak ada hubungan GP Ansor dengan partai politik pengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulteng.

"Meskipun ada kader-kader yang menjadi tim sukses, tetapi secara organisasi GP Ansor Sulteng tidak pernah memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon gubernur/wakil gubernur. Kalau secara pribadi silahkan saja, tapi jangan bawa-bawa simbol organisasi," ujarnya.

Muhdar juga mengatakan, GP Ansor menghormati dan menghargai sikap politik setiap kadernya untuk mendukung siapa saja yang dinilainya layak diperjuangkan untuk menjadi kepala daerah/wakil kepala daerah, tetapi jangan sampai membawa simbol-simbol organisasi, termasuk perintah organisasi  memasang/membranding kendaraan calon gubernur/wakil gubernur. "Dengan pemasangan branding seperti itu, berarti ada yang berupaya melakukan sabotase terhadap organisasi untuk diarahkan pada kepentingan politik praktis," katanya.

Meski demikian, Muhdar meyakini pemasangan Logo Banser Ansor di mobil Branding salah satu calon gubernur tersebut tidak diketahui calon yang bersangkutan.  "Kami juga yakin pemasangan itu atas inisiatif oknum tim sukses sendiri yang ingin memanfaatkan organisasi untuk kepentingan tertentu," imbuhnya.

Muhdar juga meyakini, bahwa oknum yang melakukan pemasangan logo Ansor di mobil salah satu pasangan calon gubernur/wakil gubernur itu tidak memahami visi dan misi organisasi GP Ansor.

"Untuk itu kami meminta Pimpinan Wilayah GP Ansor Sulteng untuk memberikan tindakan organisasi kepada kader yang bersangkutan, karena sudah melakukan pelanggaran organisasi," pinta Muhdar.

Dikatakannya,  adanya branding kendaraan tersebut telah meresahkan kader-kader GP Ansor di Sulteng, khususnya kader-kader Banser.

Ia juga Meminta kepada tim sukses pasangan calon gubernur/wakil gubernur Nomor Urut 1 untuk mencabut logo Banser Ansor yang terpasang di mobil branding yang digunakan tim sukses Nomor Urut 1.

"Kami meminta kepada seluruh kader Banser untuk mengawal jalannya Pilkada serentak, untuk menghasilkan pemimpin demokratis lima tahun
mendatang," tegasnya.[***]

Penulis/Editor; Sutrisno

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger