Gubernur Sulteng, Longki Djanggola |
Rancangan tersebut telah diajukan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dalam agenda rapat paripurna DPRD Provinsi Sulteng, Senin (28/9/2015).
Longki mengatakan belanja daerah yang semula ditetapkan dalam APBD 2015 hanya Rp2,837 triliun bertambah sebanyak Rp288,3 miliar atau naik sebesar 20,16 persen.
"Sehingga secara kumulatif rencana belanja daerah kita mencapai Rp3,125 triliun," katanya.
Dia mengatakan belanja daerah tersebut akan dialokasikan untuk belanja tidak langsung yang semula ditetapkan sebesar Rp1,531 triliun menjadi Rp1,601 triliun atau mengalami penambahan sebanyak Rp70 miliar atau sekitar 4,58 persen.
Belanja tidak langsung tersebut antara lain belanja pegawai sebesar Rp551,8 miliar, belanja hibah Rp581,2 miliar, belanja bantuan sosial sebesar Rp4 miliar.
Selain itu juga terdapat belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota dan pemerintah desa sebesar Rp352,1 miliar.
Sementara itu belanja tidak langsung pada APBD 2015 yang semula hanya Rp1,306 triliun akan bertambah menjadi Rp1,524 triliun atau naik 16,74 persen.
Longki mengatakan kenaikan rencana belanja langsung tersebut akan dialokasikan kepada kepentingan pembangunan infrastrutur dan kesehatan.
Bidang kesehatan yang semula hanya Rp234,1 miliar menjadi Rp312,6 miliar. Demikian halnya pada bidang pekerjaan umum, perumahan dan penataan ruang yang semula hanya Rp427,5 miliar menjadi Rp558,4 miliar.
Upaya pemerintah untuk mendukung pembangunan infrastruktur tersebut justru berdampak pada menurunnya rencana belanja di sektor lain seperti pendidikan.
Alokasi belanja untuk pendidikan yang semula Rp129,4 miliar justru berkurang menjadi Rp126,9 miliar.
Longki mengatakan perubahan APBD tersebut dilakukan karena perkembangan daerah yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum anggaran.[***]
Sumber; Antara
0 komentar:
Posting Komentar