Keranda jenazah ustad Anshar disung menuju mesjid Darulmuttaqien, Jumat (18/9/2015). [Foto: Agus M/JurnalSulteng] |
Palu, Jurnalsulteng.com- Innalilahi wainna illahi rajiun, mantan anggota DPRD Sulteng Drs KH Anshar Ismail Zain, telah berpulang kerahmatullah dalam usia 70 tahun, Jumat (18/9/2015) sekira Pukul 07.15 WITA. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, politisi Partai Golkar ini sempat menjalani rawat inap sekira tiga pekan di RSU Anutapura Palu Barat.
Selain pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Sulteng, almarhum yamg akrab disapa Ustad Anshar ini merupakan tokoh kharismatik serta menjadi panutan bagi warga Kelurahan Balaroa, Palu Barat dan warga Kabupaten Parigi Moutong. Almarhum juga menjadi salah satu tokoh Alkhairaat dan murid Guru Tua KH Salim Aljufrie.
Tidak heran jika kepergian almarhum membuat banyak kalangan yang merasa kehilangan. Beberapa tokoh diantaranya Calon Gubernur Petahana Drs Longki Djanggola, Ketua Utama PB Alkhairaat, Calon Gubernur Rusdy Mastura serta mantan Gubernur, HB Paliudju datang melayat ke rumah duka di Jalan Seruni III Perumnas Balaroa. Usai shalat Jumat dan di shalatkan di Mesjid Darulmuttaqien Perumnas, jenazah almarhum akan diberangkatkan ke kampung halamannya Kelurahan Loji Kabupaten Parigi Moutong untuk di makamkan.
Rudy Afriyanto salah satu tokoh pemuda Perumnas mengungkapan, kepergian Ustad Anshar, bentuk kehilangan sosok panutan bagi warga Balaroa utamanya masyarakat Perumnas.
Karena dimata masyarakat Ustad Anshar adalah tokoh pemersatu, sepakterjang almarhum semasa hidup telah banyak meletakkan dasar serta keimanan dan ketauhidan terhadap warga termasuk ketika menjadi anggota dewan.. " Kami telah kehilangan tokoh kharismatik dan panutan," tambah Ketua Forum Pemuda Perumnas Ucok Riyanto RM.
Semoga amal ibadahnya diterima disisi ALLAH SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini. Almarhum meninggalkan 5 orang anak serta 9 orang cucu.[***]
Penulis: Agus M
Editor; Sutrisno
0 komentar:
Posting Komentar