>
Headlines News :
Home » , » Dugaan Gratifikasi Pembebasan Lahan Sail Tomini

Dugaan Gratifikasi Pembebasan Lahan Sail Tomini

Written By Unknown on Sabtu, 19 September 2015 | 00.02.00

Lokasi Sail Tomini di Kabupaten Parigi Moutong. [Foto: Trisno/JurnalSulteng]


Palu, Jurnalsulteng.com- Puncak ivent Internasional Sail Tomini di Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) dilaksanakan Sabtu (19/9/2015). Acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo digelar di areal seluas kurang lebih 24 hektar. (Baca Juga: Sail Tomini Ivent Internasional 'Bau Pesing' )

Untuk mensukseskan acara tersebut, Pemerintah  Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parmout)  membebaskan lahan yang sebagian besar milik masyarakat kurang lebih 21,5 hektar.

Namun dalam pelaksanaan pembebasan lahan tersebut diduga telah terjadi mark up harga lahan, untuk mengeruk keuntungan. Dengan adanya mark up harga lahan, diduga sejumlah pihak menerima gratifikasi sebagai bentuk Fee (komisi) atas keuntungan tersebut.

Salah satu pihak yang diduga menerima aliran dana tersebut yakni Kepala Badan Pertanahan (BPN) Kabupaten Parigi Moutong, Karsono, sebagai bentuk Fee  kurang lebih sebesar Rp500 juta.
(Baca Juga: Sail Tomini Ajang Memperkaya Pejabat? )

Menurut salah satu sumber, pemerimaan Fee tidak diterima langsung oleh Karsono selaku Kepala BPN Parmout. Tetapi dengan memerintahkan sesorang mengambil fee tersebut secara tunai di Kantor Tapem Kabupaten Parigi Moutong.

"Uang tunai tersebut dimasukkan dalam Tas Ransel merek EIGER," ujar sumber.

Masih menurut sumber, diduga untuk menghindari pantauan PPATK, uang fee tersebut disetor secara terpisah-pisah melalui beberapa ATM Tunai diantaranya ATM Bank BNI, ATM Bank Mandiri Cabang Sam Ratulangi, ATM Bank Mandiri di Imam Bonjol dan ATM Tunai di Mall Tatura Palu.

Sementara itu, Kepala BPN Parmout Karsono yang dikonfirmasi melalui selulernya beberapa waktu lalu membantah dugaan tersebut.

"Bp konfirmasi ke tapem saja pak karena semua pembayaran berikut kuitansinya tapem yg melaksanakan, pembayaran dilakukan langsung oleh tapem kepada masyarakat, demikian pak konfirmasi dari saya, makasih," ujar Karsono via SMS.

Karsono juga membantah saat ditanyakan bahwa uang yang diduga sebagai bentuk fee tersebut disetor ke bank melalui sejumlah ATM tunai.

"Maaf itu fitnah pak, bulan puasa sampai menjelang lebaran sy tdk di ktr saya umroh, kalau yg namanya uang tpem tdk mungkin mengelvarkan uang tanpa permintaan secara tertulis, silahkan di cek di tapem apakah tapem pernah menyerahkan uang sebesar itu kepada saya, demikian pak, makasih," bantah Karsono lagi.

Anehnya meski sudah dikonfirmasi, dalam SMS balasannya Karsono juga mengatakan sangat keberatan jika dugaan ini dipublikasi.

"Saya keberatan untuk diberitakan pak, karena bapak sdh minta konfirmasi ke saya dan sdh saya jawab secara baik2, maaf pak itu menyangkut nama baik orang, mohon dipahami," ujar Karsono.
(Baca Juga: Jelang Puncak Sail Tomini, Ditemukan Lagi Warga Tewas Terpenggal )

Penulis; Sutrisno
Editor; Agus M

Share this article :

0 komentar:

Jurnalsulteng.com on Facebook

 
Developed by : Darmanto.com
Copyright © 2016. JURNAL SULTENG - Tristar Mediatama - All Rights Reserved
Template by Creating Website
Proudly powered by Blogger