Jakarta, Jurnalsulteng.com - Tahun ini, pelambatan ekonomi, besar kemungkinan bakal masih terjadi. Jadi, pemerintah perlu siap-siap.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Hendri Saparini bilang, pertumbuhan ekonomi nasional berada di rentang 5,3-5.7%.
Tekanan ekonomi global memengaruhi perlambatan ekonomi di Indonesia. Kami memprediksi pertumbuhan ekonomi sekitar 5,3-5,7% tahun ini. Tapi itu sulit. Pertumbuhan berada di batas bawah," kata Saparini di Jakarta Jumat (26/06/2015).
Selain itu, menurutnya, surplus pada perdagangan nonmigas dan penurunan defisit neraca perdagangan migas dalam beberapa bulan terakhir pun belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja transaksi berjalan.
"Surplus beberapa perdagangan Indonesia pun, seperti non-migas. Belum mampu memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi saat ini ", ujarnya.
Oleh karena itu, Hendri mengharapkan kejelasan kebijakan strategis industri untuk memberikan arah dan referensi pengembangan investasi dari pusat hingga ke daerah. Hal itu diyakini akan mampu mendorong investasi sebagai sumber penting pertumbuhan ekonomi.[***]
Sumber; Inilah
0 komentar:
Posting Komentar