Palu, Jurnalsulteng.com- Jebolnya bronjong yang menelan anggaran Rp6.925.350.000,- yang dikerjakan melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III Sulawesi Tengah, diduga karena proses pengerjaannya serampangan (asal-asalan dan tidak sesuai ketentuan-red).
(Baca Juga: Bronjong Rp6 Miliar Hanya Seumur Jagung )
Hal ini terlihat dari gambar proses pengerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan, yang diterima Jurnalsulteng.com . Dalam gambar tersebut secara gamblang memperlihatkan, pembuatan bronjongnya tidak dikerjakan langsung ditempat posisinya atau di dasar sungai. Tetapi, dirangkai atau dibuat diluar sungai, yang kemudian diangkat menggunakan Dam Truck dan kemudian diangkat lagi menggunakan alat berat yakni exavator, untuk diletakkan di bantaran sungai.
"Ini bisa menjadi salah satu penyebab mudahnya bronjong jebol saat ada banjir. Kekuatan bronjong sudah berkurang dengan sendirinya karena terjadi goncangan saat pengangkutan," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya.
Menurut sumber, proyek yang baru selesai akhir Desember 2014 lalu itu benar-benar hanya seumur jagung, karena sudah jebol dalam waktu kurang lebih empat bulan, tepatnya pertengahan April 2015.
Inilah titik bronjong yang jebol dan hanyut terbawa arus sungai
[Foto: Istimewa]
|
Sumber juga menyebutkan, cara pembuatan seperti itu bisa mengurangi kekuatan bronjong karena pasti goyang. Cara seperti itu rawan ambrol (terbongkar-red). "Beda, kalau bronjong dirakit langsung di dasar sungai sesuai letak bronjong ditempatkan,” imbuh sumber.
PPK BWSS III, Budi yang menangani proyek tersebut hingga saat ini tidak memberikan jawaban saat Jurnalsulteng.com mencoba melayangkan konfirmasi via SMS di nomor ponselnya 081242496xxx.
Bahkan, Jurnalsulteng sudah tiga kali berupaya melakukan konfirmasi dengan menyambangi Kantor BWSS III, namun selalu gagal bertemu.
Sementara itu, Rocky Martianus selaku kontraktor yang menggunakan bendera PT Ariescont Perdana mengakui jika proyek tersebut memang sudah jebol.
Namun Rocky berdalih sudah diperbaiki dan masih dalam masa perawatan. "Itu masih dalam masa perawatan tapi sudah sementara diperbaiki," ujar Rocky via SMS.
Sebelumnya diberitakan, proyek sepanjang 1,246 KM yang dikerjakan PT Ariescont Perdana itu mengalami jebol di Desa Beka, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi.[***]
Wartawan; Sutrisno
Editor: Yusrin
0 komentar:
Posting Komentar