Longki Djanggola (topi merah) turun langsung ke lokasi bencana yang terjadi di Salua Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi beberapa waktu lalu. [Foto Kiriman: Ipul for Jurnalsulteng.com] |
Palu, Jurnalsulteng.com- Hingar-bingar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Sulawesi Tengah kian santer diperbincangkan, utamanya Pemilihan Gubernur (Pilgub) pada Desember 2015 mendatang.
Gubernur petahana Sulawesi Tengah, Longki Djanggola lebih populer di Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan(Bangkep). Selama menjabat Gubernur, Longki kerap turun ke Bangkep sampai ke desa-desa, sehingga popularitas Longki semakin menaik di perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2015 nanti.
Di Salakan, masyarakatnya secara umum lebih mengenal Longki Djanggola ketimbang calon lain yang diwacanakan. “Longki sudah seringkali datang ke Salakan, ” kata Sahran, salah seorang warga Desa Baka, Salakan yang dikutip dari Radarsulteng.co.id Kamis (23/4/2015).
Bagi masyarakat Salakan, atau secara umum Banggai Kepulauan, pemimpin yang disenangi adalah pemimpin yang mau datang mengunjungi rakyatnya, termasuk di daerah pulau sekalipun.
Sebelum Longki, masyarakat Salakan, kurang begitu mengenal pemimpinnya, karena jarang sekali mengunjungi Bangkep. “Berbeda dengan Longki, tiap tahun selalu ke Bangkep, bahkan sampai ke pelosok beliau mau hadir, ” tambah Herto, pemuda karang taruna Kabupaten Bangkep.
Majunya Longki di Bangkep, jelas Herto, akan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Bangkep.
Di kota Salakan, sebagai jantung perekonomian Kabupaten Bangkep, menjelang Pilgub sudah mulai menjamur baliho calon gubernur. Dua kandidat yang sudah memajang fotonya yaitu Longki Djanggola dan H Ahmad Ali.
Selain jadi trend di Bangkep, di Kabupaten Buol Longki juga masih dibutuhkan rakyat Buol. Menurut Samlan warga kelurahan Kampung Bugis, Kota Buol, hingar-bingar Pilgub juga mulai ramai menjadi pembicaraan. Nama Longki Djanggola masih menjadi unggulan di kabupaten tersebut.
Alasannya menurut Samlan, Sulawesi Tengah khususnya Kabupaten Buol dibawah kepemimpinan Longki dalam satu periode ini terjadi banyak peningkatan.
"Kalau saya pribadi masih pak Longki. Programnya sudah dirasakan masyarakat. Misalnya, pelebaran jalan-jalan poros ditiap kabupaten," katanya pada Juralsulteng.com, saat bertandang di kota Palu, Kamis (23/04/2015).
Samlan berpendapat, meski pelebaran jalan tersebut kewenangan kementrian Pekerjaan Umum (Dirjen Bina Marga-red), namun usulan pelebaran jalan berasal dari daerah di bawah kepemimpinan Longki Djanggola.
"Itu bagian dari programnya pak Longki mengenai infrastruktur, salah satunya pelebaran jalan. Artinya, usulan itu datang dari provinsi melalui Dinas PU, kemudian dianggarkan. Nah, kalau tidak ada usulan pelebaran jalan berarti jalan trans itu hanya sebatas pemeliharaan saja. Kemudian masih ada program lain yang sudah dirasakan masyarakat tapi tidak terlalu di publis," beber Samlan.
Terlepas dari apa yang sudah menjadi keberhasilan Longki Djanggola memimpin Sulteng, sosok Longki menurut Samlan, dimatanya, seorang yang bersahaja, murah senyum, ramah dan selalu menyapa orang dengan kesederhanaan.
"Saya tau pak Longki baik, walaupun dia tidak tahu siapa saya, tapi sebagai rakyat Sulteng saya kagum dengan beliau, menurut teman-teman, kalau pak Longki di sms pasti dibalas. Mohon maaf yah, kalau saya ditanya soal kandidat lain, saya tetap pilih pak Longki, apapun kata orang tentang beliau. Kemudian di kota Buol sepertinya masih didominasi pak Longki," sanjungnya.
Dalam kurun waktu kurang lebih tiga tahun kata Samlan, program yang dicanangkan Longki belum semuanya terealisasi. Olehnya, Samlan berharap pada lima tahun mendatang Longki masih bisa memimpin, karena masyarakat masih butuh sentuhan tangan dingin seorang Longki Djanggola untuk memimpin Sulteng ke arah lebih baik dan maju.[RS/Bob]
Editor: Sutrisno
0 komentar:
Posting Komentar