Status Facebook Putra Mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra [Foto: Inilah] |
Jakarta, Jurnalsulteng.com - Putra Mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra mengungkit-ungkit dana revolusi dalam statusnya di jejaring sosial Facebook. Siapa yang disasar?
Dalam salah satu statusnya, Jumat (20/5/2015) Hutomo Mandala Putra atau sering disebut dengan Tommy, mengungkapkan dana itu sudah digunakan untuk partai tertentu oleh salah seorang pejuang demokrasi salah jalan. "Sebagian lagi dana itu digunakan untuk pembangunan perbaikan usai perang kemerdekaan, sisanya dibawa anak kesayangan dan digunakan untuk kendaraan pribadi," ungkap status FB Tommy itu.
Berikut isi lengkap statusnya:
"Yang Masih percaya akan adanya dana revolusi Tidak usah repot2 lagi bakar kemenyan untuk minta petunjuk lelembut agar bisa mencairkan dan mendapatkan nya". Dana2 itu sudah di gunakan untuk partai tertentu oleh salah satu pejuang demokrasi salah jalan...
Sebagian lagi dana itu di gunakan untuk pembangunan perbaikan usai perang kemerdekaan, sisanya di bawa anak kesayangan dan di gunakan untuk kendaraan pribadi..
Cukup ya..Itu baru beberapa kata2 dari saya, lain kali akan saya lanjutkan jika masih terus ungkit2 Orde baru". Lain kali kalau tidak mau di telanjangi jangan berusaha menelanjangi orang yang sudah telanjang..!!!"
Belum jelas siapa yang disasar Tommy lewat status FB-nya itu. Terlihat ada nada mengancam dari putra bungsu Presiden Kedua RI itu yang akan melanjutkan isu dana revolusi ini jika masih ada yang mengungkit-ungkit Orde Baru.
Dana Revolusi terus menjadi kontroversi. Dana ini diyakini ada di era awal kemerdekaan. Pada saat itu sebagian raja-raja di Nusantara dan perusahaan negara yang dinasionalisasi menyumbangkan sebagian aset untuk membantu perjuangan (Dana Revolusi). Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk biaya perjuangan dan sebagian lagi disimpan di luar negeri.
Dananya cukup besar berupa emas batangan dan mata uang yang jumlah totalnya disebut-sebut mencapai Rp1.700 triliun. Banyak pihak yang berusaha mengungkapkan keberadaan dana ini termasuk di era Presiden Soeharto yang menginstruksikan Moerdiono ketika itu Menteri Muda Sekretaris Kabinet, untuk melacaknya dengan membentuk sebuah tim.[Inilah]
0 komentar:
Posting Komentar