Ilustrasi |
"Kami telah menyiapkan stok beras untuk mendukung operasi pasar jika dibutuhkan," kata Kepala Perum Bulog Sulteng, Mar`uf di Palu, Senin (3/11/2014).
Ia mengatakan di beberapa daerah sedang digelar operasi pasar, khusus beras karena harga komoditas tersebut naik.
Tetapi di Sulteng sampai sekarang ini Bulog belum melaksanakan operasi pasar, sebab harga di pasaran relatif stabil dan stok beras yang ada pada para pedagang cukup banyak.
Namun demikian, kata Mar`uf yang dikutip dari Antara, perlu diwaspadai karena November-Desember 2014 ini sebagian besar petani belum panen karena jadwal tanam musim tanam (MT) kedua mengalami penundaan akibat musim kemarau berkepanjangan melanda seluruh wilayah Sulteng.
Contohnya di Kabupaten Sigi sekaran ini petani baru mulai menanam padi sawah. Berarti baru akan penen pada Januari-Maret 2015.
Dikhawatirkan dua bulan terakhir ini suplai beras dari petani ke pasar-pasar, khususnya di Kota Palu akan berkurang dan pada saat itu biasanya pedagang mengambil kesempatan menaikan harga sepihak.
Bulog, kata dia, tentu sudah mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi di pasaran, terutama gejolak harga beras.
Menurut dia, jika sampai terjadi gejolak harga beras, maka Bulog dipastikan menggelar operasi pasar dengan menjual beras sesuai standar harga pemerintah.
Stok beras yang ada digudang Bulog Sulteng saat ini sekitar 9.000 ton. Jumlah itu masih cukup memadai, sebab jatah raskin sudah disalurkan sampai Desember 2015.
Raskin yang dialokasikan pemerintah untuk rumah tangga sasaran (RTS) di Sulteng 2014, seluruhnya sudah disalurkan Bulog pada Oktober 2014 ini.[Ant]
0 komentar:
Posting Komentar